Strategi Meningkatkan Kecakapan Numerasi Siswa di Setiap Mata Pelajaran
Asmiati, S.Pd.SD_dok. pribadi--
Pendidikan menjadi tonggak penting dalam membentuk masa depan generasi muda. Di tengah dinamika perkembangan pendidikan, tantangan yang dihadapi bukan hanya berkutat pada satu bidang mata pelajaran, melainkan juga pada bagaimana menciptakan pembelajaran yang holistik dan relevan bagi perkembangan anak-anak. Salah satu aspek yang kadang menjadi momok, terutama bagi para Bapak Ibu yang bukan guru matematika, adalah kata 'numerasi'. Bagi sebagian, numerasi seringkali dianggap sebagai ranah yang kompleks dan misterius.
Namun, perlu dipahami bersama bahwa numerasi bukanlah semata-mata terkait dengan rumus-rumus matematika yang rumit. Sebaliknya, numerasi adalah kemampuan mengaplikasikan konsep dan keterampilan matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari. Dalam konteks ini, video ini dihadirkan sebagai penyemangat bagi Bapak Ibu, terlepas dari latar belakang sebagai guru matematika atau bukan, untuk mengeksplorasi dan menerapkan pembelajaran numerasi di kelas masing-masing.
Generasi saat ini membutuhkan persiapan yang tidak hanya terfokus pada aspek matematika semata, melainkan juga pada penguatan kemampuan numerasi melalui materi dan aktivitas pembelajaran di berbagai mata pelajaran. Dalam upaya membangun keterampilan generasi muda, penting untuk melihat numerasi sebagai alat yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks, tidak terbatas pada kelas matematika. Mari bersama-sama menjelajahi cara mengintegrasikan numerasi ke dalam kurikulum non-matematika, menggugah semangat Bapak Ibu untuk memberikan kontribusi positif pada perkembangan literasi generasi ini.
Sebelum kita memasuki pembahasan lebih lanjut, marilah kita eksplorasi alasan mengapa kecakapan numerasi memiliki peran yang krusial dalam perkembangan kita. Penting untuk memahami bahwa numerasi bukan sekadar identik dengan matematika konvensional. Numerasi, sebagai contoh, jauh lebih dari sekadar proses menghitung angka menggunakan kertas dan pensil atau mengandalkan keberuntungan.
BACA JUGA:Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Pengembangan Siswa Melalui Coaching
BACA JUGA:10 Tanda Lemahnya Iman
Kecakapan numerasi sejatinya mencakup kemampuan yang lebih luas; ini adalah keterampilan untuk mengaplikasikan konsep dan pemahaman matematika secara praktis dalam memecahkan masalah sehari-hari. Jauh melampaui sekedar perhitungan aritmatika, numerasi memungkinkan kita untuk memahami, menganalisis, dan menyusun solusi untuk berbagai tantangan kehidupan yang kompleks. Oleh karena itu, menggali lebih dalam ke dalam esensi numerasi membawa kita pada pemahaman bahwa kecakapan ini adalah jembatan menuju penerapan konsep matematika yang konkret dalam situasi dunia nyata.
Contohnya, kemampuan numerasi sangat bermanfaat ketika kita dihadapkan pada permasalahan keuangan di rumah. Melalui numerasi, kita dapat merencanakan anggaran, menghitung pengeluaran, dan memahami konsep keuangan pribadi dengan lebih baik. Selain itu, dalam konteks profesional, kecakapan numerasi membuktikan kehandalan kita dalam membaca dan menginterpretasikan grafik untuk menyusun laporan pekerjaan yang informatif dan akurat.
Perlu ditekankan bahwa esensi dari kecakapan numerasi terletak pada aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, bukan semata-mata pada pemahaman teknik matematika yang terlalu rumit dan kompleks. Siswa yang memiliki kecakapan numerasi yang baik tidak hanya mampu menghitung angka-angka, melainkan juga memiliki kemampuan dan kepercayaan diri yang tinggi dalam berpikir secara numerik, spasial, dan data ketika dihadapkan pada permasalahan sehari-hari.
Lebih jauh lagi, kecakapan numerasi membekali siswa dengan kemampuan analisis kritis yang sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi. Dengan kemampuan ini, siswa dapat mengeksplorasi masalah secara mendalam, merumuskan solusi yang cerdas, dan mengambil keputusan yang baik berdasarkan data yang ada. Jadi, secara jelas, kecakapan numerasi menjadi fondasi penting bagi perkembangan siswa, memampukannya untuk menghadapi tantangan dunia dengan penuh keyakinan dan pemahaman yang mendalam.
Nah, karena masalah sehari-hari yang dapat dipecahkan dengan bantuan kecakapan operasi ini bisa berkaitan dengan topik apapun, maka penguatan numerasi pun sebaiknya dilakukan pada semua pelajaran. Yuk, langsung aja kita bahas cara penguatan numerasi di kelas dan contoh-contohnya untuk mata pelajaran matematika. Kunci penguatan numerasi siswa adalah merancang konteks pemecahan masalah dunia nyata pada soal atau aktivitas pembelajaran. Soal AKM numerasi sudah memuat struktur yang sesuai untuk penguatan numerasi, yaitu domain konteks dan kognitif.
Dengan kata lain, Bapak Ibu memberikan kesempatan pada siswa untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan matematika yang sudah dipelajari melalui kegiatan yang bermakna. Untuk melakukan penguatan numerasi pada pelajaran non-matematika, Bapak Ibu bisa mengikuti langkah-langkah berikut: 1) Pilih KD atau TP untuk dilakukan penguatan numerasi. Hal ini karena tidak semua KD atau TP sesuai untuk penguatan numerasi. Bapak Ibu dapat menggunakan tabel area fokus numerasi atau domain AKM numerasi sebagai acuan, 2) Tentukan tuntutan numerasi untuk KD atau TP tersebut. Misalnya, pada KD tersebut, aspek ekonomi memperkuat nomor yang berkaitan dengan analisis data dan representasi grafik data ekspor impor, 3) Tentukan aktivitas numerasi dalam pembelajaran. Misalnya, mengumpulkan data ekspor impor dan mengolahnya menjadi grafik dalam rangkuman berbagai aspek ekonomi dalam negeri, dan 4) Tetapkan alat atau tools matematika dan istilah matematika yang digunakan dalam aktivitas. Misalnya, menggunakan kalkulator untuk perhitungan, Microsoft Excel untuk membuat dan mengolah data ekspor impor. (*)
*) Asmiati, S.Pd.SD, Guru SDN 1 Dendang