Menjadi Lansia yang Berdaya dan Sehat Dimasa Tua
Petugas Posbindu Krismaya Senja RW 07 di Jl. Ismaya, Cinere, Depok, Jawa Barat memberikan edukasi kesehatan kepada lansia, Selasa (28/5/2024) (ANTARA/Fitra Ashari)--
Maka dari itu diperlukan peran serta masyarakat dan komunitas wilayah setempat yang turut perhatian untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, salah satunya adanya pos pelayanan terpadu (posyandu) khusus lansia atau juga dikenal sebagai pos binaan terpadu (posbindu).
Kehadiran posbindu dengan sasaran lansia tentunya sangat membantu masyarakat berusia di atas 60 tahun untuk rajin memantau perkembangan kesehatannya untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Tidak hanya memeriksa kondisi kesehatannya, posbindu lansia juga diharapkan bisa membantu lansia memantau kondisi gizinya. Misalnya lansia dapat mengetahui adanya gejala kekurangan atau kelebihan gizi dengan menimbang berat badan, riwayat penurunan berat badan dan adanya masalah makan, misalnya kehilangan nafsu makan.
Posbindu juga dapat secara berkala melakukan pendidikan kesehatan dan gizi pada lansia maupun pengasuhnya, sehingga lansia dapat selalu terjaga dan tercapai kondisi kesehatan dan gizi optimalnya.
BACA JUGA:Menilik Peluang Pembentukan Global Water Fund di Masa Depan
Hal itu juga yang diberikan Posbindu Lansia Krismaya Senja RW 07 tepatnya di Jl. Ismaya yang ada di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat. Posbindu ini diinisiasi oleh Kelurahan Cinere, yang dijalankan RW 07 setiap bulannya.
Posbindu RW 07 ini dilakukan rutin sebulan sekali pada hari Selasa pekan keempat. Selain posbindu yang menyasar pada lansia, RW 07 juga rutin menggelar posyandu untuk bayi dan balita setiap tanggal 20 setiap bulan dan posyandu untuk remaja pada Sabtu pekan kedua setiap bulan.
Sekretaris Posbindu Krismaya Senja RW 07 Juwita atau Ibu Ita mengatakan posbindu yang diadakan biasanya berbarengan dengan pengajian ibu-ibu setempat. Hal itu lebih mempermudah petugas karena para lansia bisa berkumpul di satu tempat.
Rata-rata yang datang memeriksakan kesehatan tidak hanya lansia berusia 60 tahun ke atas, namun juga wanita mulai usia 30 tahun boleh ikut memeriksakan kesehatannya.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan dasar, seperti timbang berat badan, cek tekanan darah, gula darah, kolesterol dan asam urat.
Setiap pengunjung yang datang dicatat oleh sebagai catatan bulanan. Dari catatan tersebut akan dipantau kesehatan para lansia dan memastikan baik kadar gula darah, tekanan darah, kolesterol dan asam urat tetap terjaga.
BACA JUGA:Pesan Penting dari World Water Forum Bali
Kegiatan posbindu ini rata-rata dihadiri oleh lansia wanita, namun bukan berarti lansia pria tidak mau ikut untuk memeriksakan kesehatannya. Alasannya lansia pria merasa malu untuk ikut bergabung dengan ibu-ibu, namun para petugas kesehatan juga aktif mendatangi rumah-rumah lansia untuk memeriksakan kesehatan secara langsung.
Selama pemeriksaan, Juwita dan petugas lainnya juga kerap memberikan edukasi berdasarkan seberapa tinggi kadar tes kesehatan yang sudah dilakukan, seperti mengharuskan menjaga pola makan.
Bila lansia mengalami gula darah yang tinggi, para kader memberikan wejangan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi minuman manis, atau jika kolesterol tinggi, diimbau untuk tidak mengonsumsi banyak makanan yang berminyak, seperti gorengan. Mereka juga memberikan tip makanan sehat agar kolesterol atau tekanan darah para lansia bisa terjaga.