Lia Simple
Dahlan Iskan--
BACA JUGA:Tim Sukses
Saya membaca lebih 10 novel Coelho, termasuk novel Camino berjudul O Diário de Um Mago. Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi Pilgrimage. Novel Coelho banyak yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Gramedia.
Saya jadi ingat: penutur peristiwa Karbala yang terbaik adalah O'Hashem. Sampai tiga kali membaca bukunya --entah di mana sekarang.
Setelah penulis itu meninggal saya dapat informasi. O itu singkatan Omar. Ia seorang tokoh Syi'ah Indonesia.
Begitu dramatik menggambarkan perjalanan Sayidina Husein dari Mekah ke Iraq. Diskripsinya lengkap. Termasuk bagaimana rombongan Husein dijebak saat bermalam di tenda. Lalu Husein berhasil lari meski sandalnya sampai tertinggal.
Ketika akhirnya saya bisa ziarah ke makam Sayidina Ali di Najaf dan langsung ke Karbala nama O'Hashem yang terlintas.
Novel O Diário de Um Mago ditulis Coelho berdasar Camino yang dilakukan Coelho sendiri: 1986. Coelho melakukan Camino setelah gagal masuk ordo Regnus Agnus Mundi yang persyaratannya sangat ketat. Ternyata itu ordo bikinan Coelho sensiei. Itu kan novel. Begitu gagal masuk Ordo Regnus Coelho berangkat Camino. Seperti halnya Lia Suntoso langsung Camino setelah Ganjar gagal jadi presiden RI (Disway: Lia James).
BACA JUGA:Seragam Baru
BACA JUGA:Timah Kolektor
Di Camino tahun 1986 itu Coulho dapat pelajaran rohani yang amat penting: hidup itu sebenarnya simple. Mungkin itu yang membuat Sembilan Naga takut Camino. Pun para politisi.
Tentu Lia pulang dari Santiago juga membawa oleh-oleh terpenting: cangkang kerang. Shell. Mirip lambang perusahaan minyak global Shell. Atau: ide lambang Shell itu didapat setelah boss perusahaannya melakukan Camino?
Anda sudah tahu mengapa cangkang kerang jadi oleh-oleh utama Camino. Anda bisa bercerita lebih baik dari saya karena kejadiannya penuh mistis misterius yang biasanya memang menyertai sebuah keajaiban.
Dari situ pula nama lengkap kota Santiago adalah Santiago de Compostela. Stela berarti bintang. Compo berarti cahaya.
Kalau jadi ke Santiago saya tidak akan lewat Madrid. Pemain tengah Real Madrid terlalu kasar pada Mo Salah di final Piala Champions. Liverpool gagal jadi juara. Sampai sekarang. Maka di final Piala Champions nanti saya, apa boleh buat, saya bersikap seperti di Pilpres yang lalu.
Hidup itu simple.