Bank Sampoerna Salurkan Kredit Sebesar Rp12,9 Triliun Kepada UMKM Hingga Akhir Maret 2024
Pelayanan Bank Sampoerna kepada pelaku UMKM.-ist---
JAKARTA - BELITONGEKSPRES.COM, Hingga akhir Maret 2024, Bank Sahabat Sampoerna telah menyalurkan kredit sebesar Rp12,9 triliun kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Komitmen ini merupakan bagian dari upaya bank tersebut dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan menjaga optimisme melalui penyaluran kredit kepada UMKM.
Penyaluran kredit terus dilakukan sebagai wujud komitmen Bank Sampoerna untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Pencapaian ini tercatat melalui Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sampoerna yang mengalami peningkatan sebesar 15% hingga mencapai Rp12,9 triliun pada akhir Maret 2024, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,2 triliun.
Menanggapi hal ini, CEO Bank Sampoerna, Ali Rukmijah, menyatakan apresiasi yang besar terhadap peran pemerintah dan regulator dalam mengeluarkan kebijakan yang seimbang.
Kebijakan tersebut mendukung pertumbuhan ekonomi sambil mendorong pelaksanaan kegiatan perbankan dengan penuh kehati-hatian (prudent).
BACA JUGA:Update Harga Emas Antam Hari Ini yang Turun Harga
BACA JUGA:Oppo A60 Akan Segera Rilis di Indonesia, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya
"Memang sejauh ini, beberapa lembaga nasional maupun internasional tidak melakukan revisi atas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 diperkirakan tetap akan kuat di kisaran 5,0%. Akan halnya bagi Bank Sampoerna sendiri, kami akan mengantisipasi dengan terus memantau dan memastikan kesiapan kami atas berbagai risiko," ujar Ali.
Ali menjelaskan bahwa antisipasi yang telah dilakukan lebih dari satu tahun yang lalu membuat berakhirnya periode program restrukturisasi tidak memiliki dampak signifikan terhadap kinerja maupun fundamental keuangan Bank Sampoerna.
Namun, dia mengingatkan bahwa tantangan pada tahun 2024 tidak akan berkurang. Meskipun pemilihan presiden telah berjalan lancar, ketegangan politik global berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional.
Selanjutnya, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menegaskan bahwa fungsi intermediasi Bank Sampoerna berjalan dengan baik.
Hal ini didukung oleh pendapatan operasional non-bunga yang terus berkembang, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan laba Bank Sampoerna.
BACA JUGA:Pemerintah Komitmen Hilirisasi di Papua Terus Dikembangkan, Agar Tak Tergantung Dana Otonomi Khusus