Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

BPOM Dorong Kolaborasi ABG untuk Hilirisasi Obat Bahan Alam

Kepala BPOM Taruna Ikrar menjadi narasumber dalam kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Jumat (5/12/2025)-Humas BPOM-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa kolaborasi antara akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah atau dikenal sebagai ABG (academia, business, government) menjadi kunci pengembangan dan hilirisasi obat  berbahan alam. Pendekatan ini diyakini mampu mendorong produk obat herbal unggul dan berdaya saing.

Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan, dukungan universitas dan pelaku usaha memungkinkan riset obat bahan alam diterapkan hingga ke tahap hilirisasi. Menurutnya, setiap unsur ABG memiliki peran berkesinambungan, terutama dalam memperkuat riset herbal nasional. Saat ini, BPOM telah menjalin 168 kerja sama dengan perguruan tinggi untuk memperkuat unsur akademis.

Taruna menekankan bahwa pengembangan obat berbahan alam harus dilakukan secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, meliputi standardisasi bahan baku, riset, produksi, hingga distribusi ke pasar. Tantangan tersebut tidak bisa diatasi secara parsial, sehingga diperlukan sinergi lintas sektor yang kuat dan berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa pengembangan obat bahan alam merupakan langkah strategis menuju kemandirian kesehatan nasional, di mana inovasi hanya bisa tumbuh melalui kerja sama yang nyata. Taruna juga mengutip pemikiran Theodore Levitt, menekankan bahwa kreativitas adalah memikirkan hal baru, sementara inovasi adalah menerapkan hal baru.

BACA JUGA:BGN: Insentif untuk Dapur MBG Tak Penuhi Standar Bakal Dipotong

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tinjau Pengungsian di Bireuen, Ikut Cicipi Masakan Dapur Lapangan

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Reviono menyatakan dukungannya terhadap pengembangan obat herbal berbasis kolaborasi. Ia mendorong penelitian herbal di lingkungan kampus sebagai bagian dari inovasi layanan kesehatan dan berharap produk herbal yang dikembangkan dapat dimanfaatkan dalam pengobatan pasien di rumah sakit. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan