Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Kemenperin: Industri Insentif Otomotif untuk Memperkuat Ekosistem dari Hulu ke Hilir

Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif (kanan) dalam konferensi pers rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2025 di Jakarta, Kamis (27/11/2025)-Muzdaffar Fauzan-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Perindustrian menegaskan industri otomotif nasional membutuhkan insentif untuk memperkuat ekosistem dari hulu hingga hilir, menjaga utilisasi produksi, serta menarik investasi. Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, di Jakarta, Minggu.

Meskipun penjualan kendaraan listrik (EV) meningkat tajam pada periode Oktober-Januari 2025 dibanding tahun sebelumnya, mayoritas kenaikan berasal dari kendaraan impor (CBU) sebesar 73 persen dari total penjualan 69.146 unit. Kendaraan domestik, yang menjadi tulang punggung industri, justru mengalami penurunan signifikan.

“Indikator pertumbuhan industri tidak bisa hanya mengandalkan segmen tertentu. Penurunan penjualan kendaraan domestik harus menjadi perhatian utama,” kata Febri. Ia menekankan bahwa jumlah pameran otomotif tidak mencerminkan kekuatan industri, melainkan upaya mempertahankan permintaan dan melindungi pekerja dari PHK.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan wholesales Januari-Oktober 2025 mencapai 634.844 unit, turun 10,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Penjualan retail tercatat 660.659 unit, turun 9,6 persen dari 731.113 unit pada 2024. 

BACA JUGA:Menteri UMKM Dorong Peralihan Pedagang Thrifting ke Produk Lokal Secara Bertahap

BACA JUGA:Menteri UMKM Cari Solusi Soal Keberlanjutan Usaha Pedagang Thrifting

Produksi kendaraan domestik juga turun menjadi 957.293 unit dari 996.741 unit. Penurunan terbesar terjadi pada segmen entry (<Rp200 juta) turun 40 persen, segmen low (Rp200–400 juta) turun 36 persen, dan kendaraan komersial turun 23 persen.

Febri menekankan insentif otomotif akan bermanfaat bagi masyarakat dengan menurunkan harga kendaraan, memperbaiki sentimen pasar, dan mempertahankan daya beli, khususnya bagi kelas menengah dan pembeli mobil pertama. Meski detail insentif belum dirumuskan, fokusnya akan pada segmen kelas menengah-bawah dan berdasarkan nilai TKDN.

Dukungan terhadap insentif datang dari komunitas otomotif. Sonny Eka Putra, Founder Xpander Mitsubishi Owners Club, menilai insentif harus spesifik per segmen, sementara Ketua Dewan Pengawas Calya Sigra Club, Ryan Cayo, menyebut stimulus diperlukan untuk menjaga ekosistem industri dari hulu ke hilir. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan