Ikuti Ritual Adat Tolak Bala, Wagub Babel Berharap Kepemimpinan Kembali Harmonis
Wakil Gubernur Babel Hellyana saat mengikuti ritual adat Mulangkan Runut dan Tolak Bala di rumah Adat Belitong, Sabtu (29/11/2025)-Reza/BE-
TANJUNPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hellyana, mengikuti ritual adat Mulangkan Runut dan Tolak Bala di rumah Adat Belitong, Sabtu (29/11/2025).
Ritual adat tersebut digelar sebagai bentuk ungkapan syukur sekaligus upaya menjaga keharmonisan kepemimpinan bersama Gubernur Provinsi Kepulauan Babel Hidayat Arsani.
“Adat istiadat memang harus dibudayakan. Melalui kegiatan ini saya juga meminta masukan kepada para orang tua, tokoh adat dan tokoh masyarakat,” ujar Hellyana usai prosesi adat kepada Belitong Ekspres.
Ia meyakini setiap tradisi memiliki nilai dan makna yang dapat menjadi pedoman dalam menjalankan amanah untuk kepimpinan di Provinsi Kepualuan Bangka Belitung.
BACA JUGA:Forum Kedukunan Adat se-Pulau Belitung Gelar Ritual Tolak Bala, Soroti Disharmoni Kepemimpinan Babel
Hellyana menjelaskan, saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur, dirinya juga mengikuti ritual Betare atau Pamitan kepada tokoh adat di Pulau Belitung.
Menurut Ketua DPW PPP Babel itu, Mulangkan Runut menjadi ungkapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan masyarakat setelah ia terpilih sebagai Wakil Gubernur.
Selain sebagai bentuk syukur, ritual tolak bala juga dimaksudkan untuk memohon keselamatan selama menjalankan tugas pemerintahan.
“Ketika mencalonkan diri kami pamit kepada para tokoh adat di Pulau Belitung. Masa setelah terpilih kami melupakan,” kata Hellyana.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem, HNSI Belitung Imbau Nelayan Tingkatkan Kewaspadaan Saat Melaut
Ia berharap prosesi ini bisa memperbaiki dan menguatkan kembali hubungan kepemimpinannya dengan Gubernur Hidayat Arsani.
“Ini sesuai harapan masyarakat agar pemerintahan berjalan baik dan hubungan kembali harmonis,” ujarnya.
Hellyana menambahkan, ritual adat tersebut juga menjadi dukungan moral baginya di tengah proses hukum yang sedang ia hadapi.
“Ada dua persoalan hukum yang saya hadapi. Kami memohon doa agar dijauhkan dari bahaya demi marwah dan martabat,” pungkasnya.***