Sidang Korupsi KONI Belitung Ditunda, Saksi Ahli Kemenkeu Berhalangan Hadir

Reporter: Ainul Yakin |

Editor: Yudiansyah |

Kamis , 16 Oct 2025 - 22:15

Terdakwa mantan Ketua KONI Belitung Amin Nurachman dan bendahara Mardani-Istimewa-

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM – Sidang perkara dugaan tindak pidana korupsi dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Belitung tahun anggaran 2018–2020 ditunda.

Penundaan agenda sidang tersebut disebabkan saksi ahli dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) berhalangan hadir untuk memberikan keterangannya.

Sidang yang seharusnya menghadirkan keterangan ahli dari Kemenkeu tersebut sedianya digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pangkalpinang, Kamis (16/10/2025).

Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Belitung Riki Guswandri membenarkan adanya penundaan persidangan perkara korupsi KONI Belitung yang menjerat terdakwa Amin Nurachman dan Mardani.

“Benar, sidang (pemeriksaan saksi) ditunda karena ahli dari Kementerian Keuangan berhalangan hadir,” kata Riki Guswandri kepada Belitong Ekspres.

Menurut informasi, ketidakhadiran ahli tersebut lantaran adanya rapat dengan Menteri Keuangan Republik Indonesia Purbaya Yudi Sadewa.

“Sidang akan dilanjutkan dua minggu ke depan dengan agenda yang sama. Selain itu, pihak terdakwa juga berencana menghadirkan ahli,” jelas Riki.

Sejumlah Saksi Sudah Dihadirkan

Sebelumnya, Kejari Belitung telah menghadirkan sejumlah saksi dalam perkara yang menjerat mantan Ketua KONI Kabupaten Belitung Amin Nurachman dan Bendahara Mardani.

Beberapa saksi di antaranya merupakan pejabat dan mantan pejabat daerah, seperti mantan Sekda Belitung Hendra Caya, mantan Kepala Dispora Belitung Soebagyo, dan Djayusman.

“Serta beberapa saksi lainnya yang menjabat di Belitung pada saat dugaan kasus tersebut terjadi,” ungkap Riki.

Selain para pejabat, pihak Kejari juga menghadirkan pengurus cabang olahraga (pengcab) sebagai saksi dalam agenda pemeriksaan sebelumnya.

sidang korupsi koni belitung ditunda, saksi ahli kemenkeu berhalangan hadir                            tanjungpandan, belitongekspres.com – sidang perkara dugaan tindak pidana korupsi dana hibah komite olahraga nasional indonesia (koni) kabupaten belitung tahun anggaran 2018–2020 ditunda.
penundaan agenda sidang tersebut disebabkan saksi ahli dari kementerian keuangan (kemenkeu) republik indonesia (ri) berhalangan hadir untuk memberikan keterangannya.
sidang yang seharusnya menghadirkan keterangan ahli dari kemenkeu tersebut sedianya digelar di pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) pangkalpinang, kamis (16/10/2025).
kasi intelijen kejaksaan negeri (kejari) belitung riki guswandri membenarkan adanya penundaan persidangan perkara korupsi koni belitung yang menjerat terdakwa amin nurachman dan mardani.
baca juga:cegah kenakalan pelajar, bapas tanjungpandan hadirkan inovasi 'bekisah' lewat program goes to school
“benar, sidang (pemeriksaan saksi) ditunda karena ahli dari kementerian keuangan berhalangan hadir,” kata riki guswandri kepada belitong ekspres.
menurut informasi, ketidakhadiran ahli tersebut lantaran adanya rapat dengan menteri keuangan republik indonesia purbaya yudi sadewa.
“sidang akan dilanjutkan dua minggu ke depan dengan agenda yang sama. selain itu, pihak terdakwa juga berencana menghadirkan ahli,” jelas riki.
sejumlah saksi sudah dihadirkan
sebelumnya, kejari belitung telah menghadirkan sejumlah saksi dalam perkara yang menjerat mantan ketua koni kabupaten belitung amin nurachman dan bendahara mardani.
baca juga:pemdes aik ketekok bantu pelajar berprestasi kurang mampu dengan peralatan sekolah
beberapa saksi di antaranya merupakan pejabat dan mantan pejabat daerah, seperti mantan sekda belitung hendra caya, mantan kepala dispora belitung soebagyo, dan djayusman.
“serta beberapa saksi lainnya yang menjabat di belitung pada saat dugaan kasus tersebut terjadi,” ungkap riki.
selain para pejabat, pihak kejari juga menghadirkan pengurus cabang olahraga (pengcab) sebagai saksi dalam agenda pemeriksaan sebelumnya.
“untuk para atlet diwakili oleh para pengcab dari masing-masing cabang olahraga. selanjutnya kita akan menghadirkan ahli terkait kasus tipikor dana hibah koni belitung,” tambahnya.
baca juga:wabup syamsir buka pesta budaya desa buluh tumbang, berlangsung selama enam hari
2 terdakwa didakwa pasal berlapis
dalam sidang perdana yang digelar di pengadilan tipikor pangkalpinang pada kamis (28/8/2025), jaksa penuntut umum (jpu) mendakwa kedua terdakwa dengan pasal berlapis.
mereka dijerat dengan pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana diubah dengan uu nomor 20 tahun 2001, jo pasal 55 ayat (1) ke-1 kuhpidana. selain itu, jpu juga menambahkan dakwaan subsider pasal 3 jo pasal 18 uu tipikor.
dakwaan tersebut berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan dana hibah koni kabupaten belitung tahun 2018–2020. di mana para terdakwa diduga melakukan pengelolaan dana secara tidak sesuai peruntukan serta membuat bukti pertanggungjawaban fiktif untuk menutupi penyimpangan.
kerugian negara capai rp2,38 miliar
dana hibah koni yang bersumber dari apbd kabupaten belitung seharusnya digunakan untuk pembinaan atlet, penyediaan fasilitas olahraga, dan peningkatan prestasi daerah. namun dalam praktiknya, sebagian dana diduga diselewengkan.
baca juga:kebocoran retribusi pasar berehun belitung capai rp180 juta, diduga ada jual beli lapak
hasil audit resmi badan pengawasan keuangan dan pembangunan (bpkp) provinsi kepulauan bangka belitung menyebutkan, kerugian negara akibat penyimpangan ini mencapai rp2.382.711.000,00.
angka tersebut tercantum dalam laporan hasil audit penghitungan kerugian keuangan negara nomor: pe.03.03/sr-297/pw29/5/2025 tertanggal 24 juli 2025.
kerugian miliaran rupiah ini menjadi pukulan telak bagi dunia olahraga belitung. sebab dana hibah tersebut seharusnya menopang berbagai kegiatan dan program pembinaan atlet.
indikasi keterlibatan pihak lain
kejari belitung menegaskan, perkara ini tidak berhenti pada dua terdakwa saja. berdasarkan hasil penyidikan dan fakta di lapangan, ada dugaan keterlibatan pihak lain dalam penyalahgunaan dana hibah koni.
baca juga:pemkab belitung berlakukan jam malam pelajar, wabup tegas jaga disiplin & moral anak
“patut diduga ada pejabat yang ikut menikmati hasil tindak pidana ini. sidang pembuktian nanti akan membuka lebih jauh aliran dana hibah tersebut,” ujar riki.
ia menambahkan, keterangan saksi ahli dan bukti tambahan dalam sidang lanjutan akan menjadi kunci untuk menelusuri kemungkinan adanya tersangka baru.
“kami berupaya maksimal agar fakta di persidangan bisa mengungkap peran pihak lain. jika ditemukan bukti kuat, tidak menutup kemungkinan ada penetapan tersangka baru,” katanya.
sorotan publik dan tuntutan transparansi
kasus korupsi dana hibah koni belitung ini menuai sorotan luas dari masyarakat. publik menilai, penyalahgunaan dana pembinaan olahraga bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga mencederai semangat sportivitas dan perjuangan para atlet daerah.
baca juga:sidang korupsi dana hibah koni belitung, jaksa hadirkan saksi ahli kementerian keuangan
masyarakat mendesak agar sidang tidak berhenti pada dua nama. transparansi dalam proses hukum menjadi tuntutan utama, mengingat kerugian negara yang mencapai rp2,38 miliar bukan jumlah kecil.
“kami ingin kasus ini diusut tuntas. kalau memang ada pejabat lain yang ikut menikmati hasilnya, harus diproses juga,” ujar salah seorang pemerhati olahraga belitung.
selain itu, kalangan masyarakat sipil juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap penyaluran dan penggunaan dana hibah pemerintah daerah, agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang.
kasus koni belitung menjadi cermin penting bahwa pengelolaan dana publik harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat serta kemajuan olahraga daerah.***

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 17 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan