Komisi XII DPR-Pemprov Babel Bahas Pertambangan Timah & BBM Bersubsidi

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM – Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) menggelar pembahasan terkait permasalahan pertambangan bijih timah dan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di wilayah tersebut.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi XII DPR, Bambang Patijaya, menyatakan harapannya agar kunjungan kerja ini mampu menghasilkan solusi yang tepat dan menguntungkan semua pihak.

"Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan solusi yang tepat untuk kepentingan bersama," ujar Bambang Patijaya di Pangkalpinang seperti dikutip dari Antara, Senin (11/8/2025).

Dalam kunjungan kali ini, Komisi XII DPR tidak hanya membahas masalah pertambangan bijih timah dan pendistribusian BBM, tetapi juga mengeksplorasi peluang investasi energi terbarukan di Kepulauan Babel.

BACA JUGA:Gubernur Babel Tegaskan Perangi Penyelewengan BBM Subsidi untuk Nelayan

"Kunjungan kerja ini fokus membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan sektor energi dan sumber daya di Kepulauan Babel," tambah Bambang.

Sebagai komisi yang membidangi energi, sumber daya mineral, lingkungan hidup, dan investasi, Komisi XII terus menyerap aspirasi dan informasi dari masyarakat selama kunjungan kerja berlangsung.

"Inilah fungsi pengawasan kami atas sektor-sektor tersebut selama kunjungan ini," jelas Bambang.

Gubernur Kepulauan Babel, Hidayat Arsani, yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemprov Kepulauan Babel, Yunan Helmi, menyambut baik kunjungan Komisi XII DPR di Bandara Depati Amir Pangkalpinang.

Ia berharap kunjungan ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku industri untuk mendorong pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Jaga Kearifan Lokal Babel, PT Timah Bangun Kampung Adat Gebong Memarong

"Agenda kunjungan Komisi XII DPR mencakup Focus Group Discussion (FGD) bersama PT Timah Tbk, dilanjutkan FGD dengan pihak-pihak terkait, dan diakhiri dengan pembahasan isu strategis mengenai energi, lingkungan, dan investasi di Kepulauan Babel," jelas Yunan Helmi.

Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menata sektor energi dan sumber daya mineral di Babel yang berkelanjutan dan mendukung kemajuan daerah.***