Hendrya Sylpana

Membentuk Karater Siswa yang Kuat Melalui Salat Zuhur Berjemaah di Sekolah

Lisnawati-Dok Pribadi-

MENERAPKAN salat zuhur berjamaah di sekolah dapat membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab peserta didik yang beriman dan bertakwa sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.

Memahami pendidikan, tentu kita akan selalu bersinggungan dengan sikap, atau karakter peserta didik. Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia Pendidikan. 

Sebagaimana kita simak akhir-akhir ini, berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi di tengah-tengah masyarakat maupun di lingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. 

Kriminalitas, ketidakadilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, menjadi bukti bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia. 

Budi pekerti luhur, kesantunan, dan relegiusitas yang dijunjung tinggi dan menjadi budaya bangsa Indonesia selama ini, seakan tercoreng dan ditemui di tengah-tengah masyarakat. 

Kondisi ini akan menjadi lebih parah lagi jika tidak segera dilakukan perbaikan-perbaikan, baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.

Pendidikan karakter menjadi sebuah jawaban yang tepat atas permasalahan yang telah disebutkan di atas. Sudah menjadi tugas utama pendidik tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja, tetapi lebih kepada penguatan karakter peserta didik. 

BACA JUGA:Larangan Absurd Swafoto Simbol Jari Bagi ASN Selama Musim Pemilu

BACA JUGA:Mewaspadai Melonjaknya Covid di Masa Liburan Akhir Tahun 2023

Hal ini agar kelak siswa bisa menjadi pribadi yang baik yang bisa diandalkan, bertanggung jawab atas dirinya, keluarga, masyarakat bahkan bangsa Indonesia. Untuk mewujudkannya, sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diharapkan dapat menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter tersebut.

Sementara itu, sekolah yang menjadi wadah pendidikan karakter bagi peserta didik terus mengupayakan program dengan mengoptimalkan pembelajaran materi pendidikan agama Islam (PAI). 

Peran pendidikan agama, khususnya pendidikan agama Islam sangatlah strategis dalam mewujudkan pembentukan karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.

Dalam hal ini, penulis sebagai guru Pendidikan Agama Islam mencanangkan program di sekolah wajib salat berjamaah kepada warga sekolah yang beragama Islam, terutama guru dan peserta didik untuk menerapkan pembiasaan dan pembudayaan.  

Program ini terutama untuk salat zuhu. Banyak manfaat dari kegiatan ini, di antaranya salat berjamaah dapat melatih kebersamaan dalam keberagamaan sehingga peserta didik bisa menjadikan salat sebagai kebutuhan, bukan hanya sekadar menunaikan kewajiban saja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan