Beras Oplosan Rugikan Negara Rp100 T, Prabowo Minta Jaksa Agung dan Kapolri Usut Tuntas
Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Merauke akhir 2024 lalu--Humas Kementan
BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Prabowo Subianto secara tegas merespons temuan praktik pengoplosan beras yang merugikan masyarakat dan negara. Dalam pidatonya di Kongres PSI yang berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Minggu malam 20 Juli, Prabowo menyebut bahwa praktik curang ini telah menyebabkan kerugian ekonomi nasional hingga Rp100 triliun setiap tahun.
Beras oplosan yang dimaksud adalah beras kualitas biasa namun dijual dengan label premium. Presiden menilai tindakan tersebut bukan hanya merugikan konsumen, tetapi merupakan bentuk kejahatan ekonomi serius yang dapat dikategorikan sebagai subversif ekonomi.
"Saya sudah terima laporan tentang beredarnya beras oplosan. Ini bukan sekadar penipuan biasa. Saya minta Jaksa Agung dan Kapolri bertindak tegas terhadap para pelaku," ujar Prabowo.
Menurutnya, kejahatan ini bukan hanya mencederai kepercayaan masyarakat, tapi juga menusuk langsung kesejahteraan rakyat kecil. Jika masalah ini dapat diberantas tuntas, ia yakin bisa menjadi langkah besar dalam menghapus kemiskinan di Indonesia. "Ini bentuk kejahatan luar biasa yang harus dimusnahkan. Ini menikam rakyat," tegasnya.
BACA JUGA:Bongkar Skandal 212 Merek Beras Oplosan, Kementan Gandeng 13 Laboratorium
BACA JUGA:Praktik Beras Oplosan Kian Marak, Ini Penyebabnya Menurut Indef
Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga telah mengungkap adanya indikasi pengoplosan pada sedikitnya 212 merek beras di pasaran. Praktik tersebut melanggar standar mutu pangan dan jelas merugikan masyarakat secara luas. (jpc)