FLPP Siap Biayai 350 Ribu Rumah Subsidi, Pemerintah Pastikan Anggaran Tersedia
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam Rapat Koordinasi Strategi Pencapaian FLPP Tahun 2025 di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Jakarta, Selasa (27/5/2025)-Maria Cicilia Galuh-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) memastikan bahwa anggaran program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 350 ribu unit rumah subsidi sudah tersedia.
Dana ini ditujukan untuk mendukung akses masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam memiliki rumah subsidi berkualitas dengan harga dan cicilan yang terjangkau.
"Saya sudah dapat dukungan 100 persen dari Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta DPR terkait anggaran FLPP untuk 350 ribu rumah bersubsidi. Dananya sudah, programnya sudah ada," tegas Ara di Jakarta, Selasa.
FLPP adalah salah satu program strategis pemerintah dalam Program 3 Juta Rumah, yang tak hanya menargetkan peningkatan kesejahteraan MBR, tapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
BACA JUGA:Mentan Sebut Bulog Serap 2,3 Juta Ton Beras Lokal per Mei 2025
BACA JUGA:Menteri UMKM Tekankan Pentingnya Adaptasi Digital bagi Pelaku Usaha Pasar Tradisional
Menurut Menteri PKP, FLPP adalah bukti konkret dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam mewujudkan hunian layak, berkualitas, dan terjangkau bagi masyarakat kecil.
Dengan angsuran tetap selama masa tenor KPR, rumah subsidi ini diharapkan dapat dijangkau oleh lebih banyak keluarga Indonesia.
Dorong Ekonomi dan Serap Tenaga Kerja
Ara menambahkan bahwa pembangunan 350 ribu rumah subsidi juga berpotensi menyerap jutaan tenaga kerja dari sektor informal.
“Dalam pembangunan rumah, rata-rata melibatkan lima pekerja konstruksi. Artinya, bisa menyerap sekitar 1,7 juta tenaga kerja. Belum termasuk sopir, kernet, hingga pelaku UMKM seperti warung makan,” jelasnya.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat, pada kuartal I 2025, realisasi penyaluran FLPP telah mencapai 53.874 unit rumah. Angka ini melonjak 1.173,92 persen dibandingkan kuartal I 2024 yang hanya mencapai 4.229 unit.
Menurut Maruarar, capaian tersebut menjadi sinyal positif sekaligus tantangan bagi para pengembang.
“Tentu ini kabar baik bagi para pengembang perumahan. Pertanyaannya sekarang: apakah mereka siap dengan stok rumahnya?” ujarnya.
Program FLPP tahun 2025 tidak hanya membuka jalan bagi MBR untuk memiliki rumah impian, tetapi juga menjadi katalis ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan penguatan sektor konstruksi serta UMKM. (antara)