Hendrya Sylpana

BKKBN RI Adakan Kegiatan Rakornis Pengendalian Kependudukan di Belitung

Pembukaan Rakornis dihadiri langsung oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo--

"Sehingga kualitas SDM harus hati-hati jika kita sudah menutup bonus demografi apabila SDM belum bagus maka sebagaimana kata Presiden Jokowi kita akan terjebak di dalam "middle income trap"," ujarnya.

Hasto menyampaikan, apabila kualitas SDM tidak ditingkatkan maka Indonesia akan banyak diisi oleh generasi tua, pada umumnya generasi tua di Indonesia berpendidikan rendah dan ekonominya lemah.

BACA JUGA:Peringatan HPN 2024, Jokowi Perintahkan Diskominfo Belanja Iklan di Perusahaan Pers

BACA JUGA:Festival Karya Nyata 2024, Belitung Tampilkan Keunikan Budaya dan Produk UMKM

"Hari ini rata-rata pendidikan bangsa Indonesia adalah 8,48 tahun artinya belum lulus jenjang pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP)," katanya. 

Selain itu kata Hasto, untuk menghadapi tantangan bonus demografi adalah dengan membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Ia menyampaikan, salah satu contoh  pemerintah daerah adalah dapat dengan membangun banyak sekolah keterampilan atau vokasi guna mengurangi angka pengangguran.

"Bagi kepala daerah hal ini harus ditingkatkan, kemudian tadi juga saya singgung agar kepala daerah meningkatkan kualitas SDM tanpa adanya stunting dan gangguan mental (mental disorder) yang ternyata saat ini masih tinggi," ujarnya. 

Kemudian, kualitas penduduk akan menentukan masa depan bangsa Indonesia, dulu persoalan kependudukan di Indonesia memang fokus pada kuantitas, namun kini beralih kepada kualitas.

"Karena kuantitas sudah teratasi maka wawasan atau paradigma kependudukan agar bergeser memperhatikan kualitas," tandasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan