Jumat, 11 Apr 2025
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Relawan Tahalele
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Selasa , 25 Mar 2025 - 16:04
Dahlan Iskan--
relawan tahalele anda sudah bisa operasi jantung di kupang, ntt. juga bisa pilih di tarakan, kaltara. kemustahilan itu sudah jadi kenyataan. tiga bulan terakhir sudah tiga orang operasi jantung di kupang. lima orang di tarakan. anda sudah tahu: di kupang kini sudah ada rumah sakit ”bintang empat”. besar. mewah. lengkap. milik pemerintah pusat: rumah sakit vertikal (rsv) ben mboi. di tarakan, rs-nya milik daerah: rsud dr yusuf sk. tapi pemerintah pusat membantu peralatan jantung dan bedahnya. ben mboi, anda sudah tahu: gubernur ntt yang legendaris di masa awal pembangunan indonesia. kesayangan presiden soeharto. sedang yusuf sk saya bersahabat baik saat dokter itu masih hidup: wali kota tarakan yang membangunkan kota itu dari tidurnya. perannya mirip dengan bupati azwar anas untuk banyuwangi. menteri kesehatan budi gunadi sadikin memang membangun empat rs vertikal: surabaya, kupang, makassar dan jayapura. di masa covid-19 pemerintah pusat memang mengalami kesulitan di banyak daerah: tidak punya rumah sakit yang bisa dikendalikan pusat. pusat sering merasa ”makan hati” tidak bisa melaksanakan keinginannya di daerah --kalah dengan ego kepala daerah. di samping membangun empat rsv itu menkes juga membeli 146 mesin cath lab untuk jantung. disebarkan ke berbagai rumah sakit milik daerah. heboh. ditentang. didemo. di-bully. dihambat. salah satunya sampai jadi kasus hukum yang melibatkan tiktok seperti terjadi di pangkalpinang, bangka (disway 20 maret 2025: della surya). belum semua rsv selesai dibangun. yang sudah jadi pun ada yang belum bisa dioperasikan. yang di surabaya, misalnya, sudah kelihatan selesai tapi belum dapat izin operasional. ketegangan terjadi di mana-mana. ada yang terlihat nyata, ada yang tegang di bawah selimut. di kupang sendiri sebenarnya sudah ada rumah sakit besar: rsud dr johannes. sudah punya cath lab. sudah bisa pasang ring di jantung, tapi belum bisa lakukan operasi jantung. nama johannes diambil dari ahli radiologi pertama indonesia kelahiran rote, ntt. lahir 1895, meninggal di usia 52 tahun di den haag, belanda. baca juga:setahun sekali membangun gedung mudah: asal punya uang. membeli peralatan tidak sulit: asal punya uang. persoalan terberatnya: mencari orang --pun di negeri yang jumlah penduduknya 280 juta. jumlah ahli bedah jantung hanya 230 orang --65 persennya hanya mau di jakarta. belum lagi ahli anestesi khusus jantung. juga ahli menjalankan mesin dan instrumennya. pun perawat khusus paska operasi jantung. program wajib kerja sarjana ii (wks ii) sudah telanjur dihapus di masa presiden sby. yakni kewajiban bagi yang baru lulus spesialis mengabdi di daerah. waktu itu banyak spesialis ke daerah untuk menganggur: tidak ada alat yang diperlukan spesialis tersebut. kini alatnya ada. spesialisnya yang kurang. rumah sakit besar sudah telanjur jadi. peralatan sudah telanjur dibeli. program ini seperti kelihatan dipaksakan. untuk maju kadang memang perlu pemaksaan. pemaksaan sering membuat kejengkelan. akhirnya menkes menemukan akal: mencari relawan ahli. mereka dijadikan pengampu khusus operasi bedah jantung. satu pengampu untuk delapan rumah sakit. agar alat yang dibeli tidak menua karatan. salah satu relawan ahli itu: prof dr paul tahalele. sahabat lama. sesama bonek karatan --sebutan untuk penggila persebaya sampai hari kiamat. ia orang ambon, kelahiran lombok, lulusan fakultas kedokteran universitas airlangga surabaya. paul tahalele sudah tergolong "ayatullah" untuk urusan bedah jantung di indonesia. usianya sudah 77 tahun tapi terlihat lebih muda dari saya --mungkin karena ia punya grup band d'professor. hobinya memang sepak bola dan menyanyi. di usia itu kini paul tahalele harus terbang ke sana ke mari. tidak dibayar. hanya dibelikan tiket dan disediakan penginapan. ke kupang. ke tarakan. ke ambon. rsv kupang berada di bawah pengampuannya. pun rsud tarakan. masih ada rsud ambon, sulbar, gorontalo, palu, papua, dan maluku utara. tentu pemerintah beruntung menemukan relawan yang mau mengampu rs di indonesia timur. paul sendiri dari sana. biasa melihat kemiskinan dan kekurangan. itu pula yang membuatnya jadi jagoan. paul pernah melakukan operasi jantung hampir tanpa alat di papua. pengalaman itu sudah ia bukukan. satu dari 25 buku yang ia tulis tentang itu. paul pun kembali jadi guru di daerah-daerah itu. guru, mentor, dan sekaligus pengawas. ia punya kelebihan dalam cara mendidik. salah satu gelar doktornya di bidang pendidikan. "saya didik sdm di rs-rs ampuan saya dengan cara jerman," ujar paul kemarin malam. paul memang mendapat gelar doktor (phd) bedah jantung di jerman. di bawah asuhan ahli bedah jatung terkemuka dunia: prof dr juergen von der emde. setiap ke jerman paul masih diwajibkan makan siang di rumah profesornya itu. kini sang profesor sudah berusia 92 tahun. begitu antusias paul bercerita. tentang apa saja. saya sebenarnya sudah mengantuk untuk kisah pengabdiannya kali ini. sudah pukul 23.00. belum istirahat sehari penuh. baru selesai pula jadi tuan rumah berbuka puasa lebih 200 orang di rumah saya. tapi saya lihat paul belum mengantuk. padahal baru mendarat dari kupang via denpasar. pesawatnya mendarat terlambat. terkena badai. membayangkan betapa lelahnya paul membuat saya malu mengantuk. untuk maju sering harus dipaksa. termasuk dipaksa untuk tidak mengantuk. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# tarakan
# relawan tahalele
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 26 Maret 2025
Berita Terkini
Pendaftaran Peserta Mini Football Championship II SD ditutup Senin, Buruan Daftarkan Tim Kamu
Belitong Raya
7 menit
Bupati Beltim Dorong Pembentukan Forum CSR 2025–2029, Harap Perusahaan Dukung Pembangunan Daerah
Beltim Raya
14 jam
Seleksi Paskibra 2025 Kabupaten Beltim Resmi Dibuka, 138 Siswa Ikut Berpartisipasi
Beltim Raya
14 jam
Kejari Belitung Tertibkan IUP yang Bermasalah, Ribuan Hektare Lahan Disorot
Belitong Raya
14 jam
Lab DLH Beltim Resmi Terakreditasi Nasional, Siap Kawal Lingkungan Lebih Profesional
Beltim Raya
15 jam
Upacara HUT TNI AU ke-79 di Belitung: Ini Pesan Kasau untuk Prajurit Lanud H.AS Hanandjoeddin
Belitong Raya
15 jam
Kasus Perusakan Hutan di Belitung, Terdakwa Kudev dan Leo Dituntut 3,5 Tahun Penjara
Belitong Raya
15 jam
Pelayanan RSUD Belitung Dapat Sorotan Serius Bupati, Targetkan Perbaikan Pelayanan 2 Bulan
Belitong Raya
15 jam
Kemenlu Tegaskan Indonesia Tak Akan Relokasi Warga Gaza, Hanya Menampung Sementara
Nasional
15 jam
Polres Belitung Selidiki Dugaan Mafia BBM, Akan Tindak Tegas Jika Terbukti
Belitong Raya
15 jam
Berita Terpopuler
Kasus Perusakan Hutan di Belitung, Terdakwa Kudev dan Leo Dituntut 3,5 Tahun Penjara
Belitong Raya
15 jam
Kebakaran Lahan Dekat Hotel Santika Belitung Kembali Terjadi, Sudah Berulang Belum Ada Solusi
Belitong Raya
17 jam
Kejari Belitung Tertibkan IUP yang Bermasalah, Ribuan Hektare Lahan Disorot
Belitong Raya
14 jam
Polres Belitung Selidiki Dugaan Mafia BBM, Akan Tindak Tegas Jika Terbukti
Belitong Raya
15 jam
Pelayanan RSUD Belitung Dapat Sorotan Serius Bupati, Targetkan Perbaikan Pelayanan 2 Bulan
Belitong Raya
15 jam
Bupati Beltim Dorong Pembentukan Forum CSR 2025–2029, Harap Perusahaan Dukung Pembangunan Daerah
Beltim Raya
14 jam
Berita Pilihan
Bupati Beltim Dorong Pembentukan Forum CSR 2025–2029, Harap Perusahaan Dukung Pembangunan Daerah
Beltim Raya
14 jam
Kejari Belitung Tertibkan IUP yang Bermasalah, Ribuan Hektare Lahan Disorot
Belitong Raya
14 jam
Kasus Perusakan Hutan di Belitung, Terdakwa Kudev dan Leo Dituntut 3,5 Tahun Penjara
Belitong Raya
15 jam
Pelayanan RSUD Belitung Dapat Sorotan Serius Bupati, Targetkan Perbaikan Pelayanan 2 Bulan
Belitong Raya
15 jam
Polres Belitung Selidiki Dugaan Mafia BBM, Akan Tindak Tegas Jika Terbukti
Belitong Raya
15 jam