Kiprah Prajurit TNI Bantu Wujudkan Petani Sejahtera

Dandim 0509/Kabupaten Bekasi Letkol Inf Danang Waluyo bersama Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang Umar Said menaiki mesin pemanen padi jenis "combine harvester" saat meninjau panen raya di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Jum--(ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)

Sebagian besar petani memilih menjual hasil panennya ke pihak yang menawarkan harga lebih tinggi. Dengan harga pasar mencapai Rp6.800 per kilogram—lebih tinggi Rp300 dari harga yang ditetapkan pemerintah—mereka merasa lebih diuntungkan.

BACA JUGA:Digitalisasi Dukung Kepastian Petani Dapat Pupuk Bersubsidi

Namun, hal ini bukan masalah besar, karena tujuan utama panen adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Koordinasi pun diperkuat, dan dengan dukungan TNI AD, Bulog kali ini berhasil menyerap hingga 2.500 ton gabah kering dari petani di Kecamatan Bojongmangu, memberikan kepastian pasar bagi mereka.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Karawang, Umar Said, menyatakan bahwa pihaknya semakin gencar menyerap gabah kering langsung dari petani. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menambah cadangan beras pemerintah.

Hingga pertengahan Maret 2025, Bulog Cabang Karawang telah melampaui target penyerapan gabah kering panen. Realisasi penyerapan mencapai 22.800 ton, atau 136 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar 16.700 ton.

"Salah satu wilayah dengan penyerapan terbesar adalah Kabupaten Bekasi. Di Kecamatan Bojongmangu ini, kami mencatatkan penyerapan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bulog," ujar Umar kepada Antara.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, luas area panen di Kecamatan Bojongmangu mencapai 750 hektare dengan potensi produksi sekitar 2.950 ton. Dari jumlah tersebut, Bulog telah menyerap 2.500 ton, atau setara dengan 85 persen dari total hasil panen petani di wilayah tersebut.

Umar mengakui bahwa menyerap gabah kering panen langsung dari petani bukan tugas yang mudah. Berbagai kendala di lapangan kerap dihadapi, sehingga kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi sangat penting. Ia pun mengapresiasi dukungan penuh dari TNI AD dalam membantu kelancaran proses ini.

BACA JUGA:Bapanas: Tidak Ada Kenaikan Harga Pangan Selain Gabah Petani

Di tempat yang sama, Dandim 0509/Kabupaten Bekasi, Letkol Inf Danang Waluyo, menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan para petani.

TNI AD menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh upaya Bulog dalam menyerap gabah kering panen langsung dari petani. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga.

Danang juga berharap kerja sama strategis ini dapat membangkitkan semangat petani untuk terus berproduksi, sehingga berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan mereka.

Dalam beberapa tahun terakhir, peran TNI AD dalam menjaga ketahanan pangan nasional semakin masif. Hal ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan demi mencapai kemandirian bangsa.

Sejak sukses mengusung konsep food estate pada pertengahan 2022, program serupa terus diperluas dengan urban farming yang mulai digalakkan pada awal 2024. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan petani lokal demi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Tahun ini, TNI AD kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Hal ini ditandai dengan kunjungan Asisten Teritorial Kasdam Jaya, Kolonel Inf Wawan Kusnendar, pada awal Februari ke lahan pertanian terpadu milik Korem 051/Wijayakarta di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan