Nyepi dan Idul Fitri 2025 Berdekatan, Simbol Harmoni Keberagaman di Belitung

Plt Kepala Kantor Kemenag Belitung, Suyanto--(Antara)

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025 yang berdekatan menjadi momen spesial bagi masyarakat Belitung. Kedua hari besar ini bukan hanya tentang perayaan keagamaan, tetapi juga cerminan harmoni dan toleransi antarumat beragama yang telah lama terjalin di daerah ini.

Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Belitung, Suyanto, menyatakan bahwa kedekatan waktu antara Nyepi dan Idul Fitri mencerminkan indahnya keberagaman di Indonesia.

“Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri yang hanya berselang beberapa hari menjadi simbol kuatnya toleransi serta kerukunan antarumat beragama di Belitung,” ujar Suyanto, dilansir dari Antara, Sabtu 29 Maret 2025.

Harmoni dalam Keberagaman

Nyepi, yang dirayakan oleh umat Hindu sebagai Tahun Baru Saka 1947, identik dengan keheningan, introspeksi, dan meditasi. Sementara itu, Idul Fitri 1446 Hijriah menjadi momen kemenangan bagi umat Muslim setelah menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, yang diisi dengan silaturahmi dan saling memaafkan.

BACA JUGA:Mudik Lebaran 2025: Penumpang di Pelabuhan Pangkalbalam Menurun, Ini Faktor Penyebabnya

“Kedua hari raya ini bisa menjadi refleksi bagi kita semua bahwa perbedaan bukanlah penghalang untuk hidup berdampingan dengan damai,” tambah Suyanto.

Cara Menjaga Kerukunan di Tengah Keberagaman

Untuk semakin memperkuat tali persaudaraan, masyarakat Kabupaten Belitung bisa melakukan beberapa langkah nyata, seperti:

  • Gotong Royong – Berkolaborasi dalam persiapan perayaan, misalnya membersihkan lingkungan bersama tanpa memandang perbedaan agama.
  • Saling Menghormati Tradisi – Umat Muslim bisa menjaga ketenangan saat Nyepi berlangsung, begitu pula umat Hindu yang dapat berbagi kebahagiaan saat Idul Fitri tiba.
  • Menanamkan Nilai Toleransi – Setiap perayaan keagamaan menjadi kesempatan untuk menanamkan nilai-nilai cinta kasih, persatuan, dan moderasi beragama.

“Kunci utama dalam menjaga keberagaman adalah sikap saling menghormati. Dengan begitu, Belitung bisa menjadi contoh nyata bagaimana harmoni antarumat beragama terus terjaga,” tutup Suyanto.

BACA JUGA:Jangan Berlebihan! Kemenag Belitung Ajak Umat Islam Rayakan Idul Fitri Secara Sederhana

Dengan perayaan dua hari besar yang berdekatan ini, masyarakat Belitung kembali menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah pemisah, melainkan perekat yang menguatkan persaudaraan dalam kebhinekaan. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan