Di Balik Lahan Kering: Perjuangan Petani Ciayumajakuning Menjadi Lumbung Padi Nasional

Petani saat menanam benih padi gogo untuk pelaksanaan program agroforestri di Indramayu, Jawa Barat, Selasa 4 Februari 2025.--(ANTARA/Fathnur Rohman)
BACA JUGA:Kemendag Sebut Harga Minyak Goreng Tinggi Dipicu Lonjakan Harga CPO Global
Menurutnya, program ini tak hanya bertujuan mengembalikan fungsi ekologis lahan, tetapi juga meningkatkan produksi pangan nasional.
Sebelumnya, Kemenhut telah mengidentifikasi sekitar 1,1 juta hektare lahan yang berpotensi dikembangkan untuk budidaya padi gogo dengan sistem agroforestri.
Kebijakan ini berfokus pada tiga aspek utama: menjaga kelestarian hutan, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada tahap awal, Kemenhut menargetkan penanaman di 141.232 hektare lahan pada 2025, dengan potensi produksi sekitar 419.462 ton beras per panen.
Sistem agroforestri ini diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 2 ton gabah kering per hektare, atau setara dengan 1 ton beras.
Melalui skema ini, lahan-lahan yang selama ini kurang produktif, termasuk di Indramayu, dapat dioptimalkan sebagai penyangga ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa sistem agroforestri dapat menjadi solusi efektif untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan.
Jika program ini terealisasi tahun ini, ia meyakini Indonesia bisa mencapai target tersebut dalam waktu singkat, sesuai dengan arahan Presiden RI.
BACA JUGA:Kebijakan Baru: Karyawan dengan Gaji Dibawah Rp10 Juta Bebas Pajak Mulai 2025, Simak Aturannya!
Saat kunjungan ke Indramayu, Amran menekankan bahwa pemerintah pusat sangat mendukung sektor pertanian, dengan berbagai kebijakan yang berpihak kepada petani, seperti alokasi Rp12 triliun untuk perbaikan irigasi di 2 juta hektare lahan, termasuk di Indramayu.
Pada 2024, kebijakan pompanisasi juga telah diterapkan di wilayah-wilayah yang terdampak El Nino dan La Nina, yang berhasil meningkatkan produksi pertanian lebih dari 1 juta ton dengan nilai sekitar Rp17 triliun.
Selain itu, pemerintah memberikan perhatian besar terhadap kesejahteraan petani, dengan mempermudah akses mereka terhadap pupuk subsidi.
Mentan memastikan bahwa semua program untuk sektor pertanian saat ini sedang dijalankan dengan tujuan agar swasembada pangan dapat tercapai lebih cepat.
Lumbung padi