Kendalikan Harga Beras Hadapi El Nino, Bulog Gelontorkan 300 Ribu Ton Beras Premium

Ilustrasi: Stok beras Bulog--

BELITONGEKSPRES.COM, Stok cadangan pangan pemerintah menjadi sangat penting mengingat sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti perubahan iklim ekstrem, distribusi rantai pasokan pangan, dan pertumbuhan penduduk Indonesia yang terus meningkat.

General Manager Unit Bisnis Bulog Sentra Niaga, Topan Ruspayandi, menyatakan bahwa saat ini Indonesia menghadapi El Nino dalam dua tahun berturut-turut, yang menyebabkan masa panen terjadi lebih lambat dari biasanya.

Sementara itu, proyeksi FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) menunjukkan bahwa konsumsi pangan di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga 60 persen pada tahun 2030, dan bahkan akan naik dua kali lipat pada tahun 2050. 

"Setiap tahun, pertambahan penduduk Indonesia sekitar 3 juta orang," beber Topan kepada Jawa Pos pada tanggal 10 Februari lalu. 

Saat ini, Bulog memiliki persediaan sebanyak 1,2 juta ton beras, dan masih ada rencana untuk mengimpor 500 ribu ton beras tambahan yang dijadwalkan akan masuk pada tahun 2024. 

BACA JUGA:Penjualan Tesla di Korea Hanya Terjual 1 Unit dalam Sebulan, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR FLPP di 2024, Ini Syaratnya

"Saat ini sudah masuk sekitar 350 hingga 400 ribu ton beras. Ini merupakan kelanjutan dari persediaan tahun 2023. Targetnya adalah agar semuanya masuk pada bulan Maret," imbuhnya.

Topan juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam produksi padi tahun ini. Di samping itu, proses impor juga tidaklah mudah karena 22 negara melakukan pembatasan ekspor. Oleh karena itu, diperlukan upaya diplomasi ekstra untuk memenuhi kebutuhan akan impor beras.

Bulog terus berupaya untuk mengelola pasokan pangan dalam negeri, tidak hanya mengandalkan penugasan dari pemerintah. Oleh karena itu, mereka mendorong anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan produksi beras di dalam negeri.

”Misalnya, mendorong BUMN atau swasta food agriculture atau enabling environment agar (pekerjaan) petani menjadi sesuatu yang menarik. Sehingga bisa memenuhi kehidupan dari para petani sendiri. Inilah yang ke depan mungkin Bulog lebih banyak masuk ke situ,” ucapnya.

BACA JUGA:POCO M6 Pro Dijual Rp2.799.000, Ini Spesifikasinya

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM, LPG dan Avtur Aman Jelang Pemilu 2024

Menurutnya, Bulog telah menggelontorkan sebanyak 300 ribu ton beras premium dengan tujuan untuk mengendalikan harga beras. Meskipun demikian, jumlah tersebut hanya mencakup 1 persen dari total pasar beras.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan