Jumat, 31 Jan 2025
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Telat Jatah
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Selasa , 28 Jan 2025 - 15:55
Dahlan Iskan--
telat jatah kemarin saya mengalami kesulitan menjawab pertanyaan ini: kapan nu dan muhammadiyah mendapatkan tambang batu bara yang dijanjikan untuk mereka. soal itu muncul di antara banyak pertanyaan di pondok miftahul huda, kroya. ini pondok tua. nu di cilacap didirikan oleh kiai pendiri pondok ini: kh minhajul adzkiya. tahun 1936. kini pondok dipimpin putra beliau, su’ada adzkiya, 82 tahun. miftahul huda tidak bisa disebut pondok pesantren. tidak ada pesantren di situ. sejak didirikan kiai di situ sengaja tidak mau punya pesantren. yang didirikan justru sekolah dasar (sd), smp, sma, dan belakangan smk. para pengasuh pondok di miftahul huda seperti tahu masa depan indonesia: di tahun 2000-an kelak melahirkan terlalu banyak sarjana agama. sedikit sarjana teknik, science, dan akuntansi. padahal itulah modal utama untuk membangun negara maju. anda masih ingat: awalnya hanya nu yang antusias mendapatkan ''jatah'' tambang batu bara. presiden jokowi sendiri yang tak terhitung banyaknya mengatakan soal jatah tambang itu. lokasinya pun sudah pasti. di kaltim. di area yang dulunya milik perusahaan tambang yang terlalu luas. muhammadiyah awalnya seperti menolak jatah seperti itu. belakangan mau juga. entah mau sungguhan atau itu hanya cara untuk tidak terkesan menentang presiden. baca juga:gunung tinggi banyak pesantren lain yang juga ikut mengajukan permohonan serupa. tidak ada kabar beritanya. jokowi pun kehabisan masa jabatan. ia belum sempat menyerahkan tambang untuk nu –yang telah pasang badan habis-habisan untuk sang presiden. sampai 100 hari pemerintahan baru presiden prabowo lewat pun tidak ada kabar soal tambang batu bara untuk nu. yang muncul justru berita yang datang dari anggota dpr-ri. dari fraksi pdi perjuangan. "apakah adil kalau dalam uu minerba dicantumkan pasal pemberian jatah tambang untuk nu dan muhammadiyah?" dikatakan, pertanyaan itu datang bukan dari anggota dpr itu sendiri. pertanyaan itu langsung dipesan oleh ketua umum megawati soekarnoputri pada si anggota dpr. berarti pertanyaan ''adil atau tidak adil'' itu sangat serius. saya pun ikut merenungkannya: iya ya... adil atau tidak ya... dari situ baru saya tahu: rupanya janji tambang untuk nu tersebut harus menunggu uu minerba diubah dulu. kalau uu-nya tidak diubah, tidak ada ''pintu'' untuk melaksanakan pemberian itu. tidak ada pintu belakang di uu. semua harus lewat pintu depan. perubahan uu tentu harus lewat dpr. dulu selalu ada jalan tol menuju dpr. kini mulai ada pertanyaan seperti yang dipesan oleh megawati ke petugas partai di dpr. yang tersirat: pdi perjuangan menganggap masuknya pasal pemberian tambang seperti yang diinginkan jokowi itu terasa tidak adil untuk golongan masyarakat yang lain. selanjutnya kita tidak tahu: apakah dpr kini sedang membahas usulan perubahan uu itu. atau belum. atau sudah. konsentrasi kita habis untuk mengikuti perkembangan pembongkaran pagar laut di psn pik2. begitulah birokrasi. janji diucapkan. dikira mudah dilaksanakan. ternyata staf yang akan melaksanakan ragu-ragu: apakah kalau dilaksanakan tidak melanggar uu. apakah tidak akan masuk penjara. mereka pun diam-diam bersikap: lebih baik tunggu atasan yang memerintahkan itu tidak jadi atasannya lagi. ulur waktu. pura-pura ''iya, iya'' tapi tidak ''iya''. sampai atasan tidak jadi atasan lagi. lalu mereka bilang: aturannya harus dibuat dulu, uu-nya harus diperbaiki dulu. maka saya pun sulit menjawab pertanyaan peserta festival isra mikraj di miftahul huda, kroya tersebut. dari kroya saya naik kereta api panoramic menuju bandung. kereta saya berangkat dari kroya telat 15 menit. di dalam kereta saya hubungi teman tiongkok yang di jakarta. kami janjian bertemu di stasiun bandung. dia akan naik kereta cepat whoosh dari jakarta. "maafkan, kereta saya telat 15 menit. anda tunggu saya di stasiun bandung, atau anda check in dulu di hotel." jawabnyi: "kereta saya juga telat. satu jam," jawabnyi. "anda naik kereta cepat kan?” tanya saya tidak percaya whoosh setelat itu. "iya. kereta cepat whoosh. banyak kereta yang telat hari ini," jawabnyi. panoramic telat. whoosh juga telat. tambang batu bara lebih telat lagi –atau bahkan tidak jadi berangkat. (dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# pondok miftahul huda
# telat jatah
# muhammadiyah
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 29 Januari 2025
Berita Terkini
Jalani Sidang Kasus Korupsi Timah, Hendry Lie Didakwa Terima Rp1,06 Triliun
Nasional
6 jam
Akibat Cuaca Buruk, KSOP Tanjungpandan Terpaksa Tunda Keberangkatan Kapal
Belitong Raya
6 jam
Cara Ampuh Mengatasi Gatal Akibat Terkena Banjir, Salah Satunya Pakai Minyak Kelapa
Kesehatan
6 jam
9 Bahaya Kesehatan yang Wajib Diketahui Sebelum Makan Pedas
Kesehatan
6 jam
Mitos atau Fakta, Makan Pedas Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
Kesehatan
7 jam
Berita Terpopuler
Kejari Belitung Usut Dugaan Korupsi Pabrik Sawit PT BAT, Terkait Penyalahgunaan Lahan
Belitong Raya
9 jam
Makian DeLiang
Disway
14 jam
Bahaya Fatherless Terhadap Tumbuh Kembang Remaja
Opini
9 jam
Simpang Siur Pembukaan Smelter Timah di Batam, Beliadi Jelaskan Langkah Hashim Djojohadikusumo
Babel Raya
7 jam
Memperkuat Kemitraan Strategis dengan India
Opini
9 jam
Berita Pilihan
Jalani Sidang Kasus Korupsi Timah, Hendry Lie Didakwa Terima Rp1,06 Triliun
Nasional
6 jam
Simpang Siur Pembukaan Smelter Timah di Batam, Beliadi Jelaskan Langkah Hashim Djojohadikusumo
Babel Raya
7 jam
Angkat Keindahan Batik, Siswi SMAN 1 Manggar Juarai Lomba Fashion Show HUT ke-22 Beltim
Beltim Raya
8 jam
Bahaya Fatherless Terhadap Tumbuh Kembang Remaja
Opini
9 jam
Kejari Belitung Usut Dugaan Korupsi Pabrik Sawit PT BAT, Terkait Penyalahgunaan Lahan
Belitong Raya
9 jam