Hilirisasi Perikanan di Sulbar: Solusi Efektif Atasi Kemiskinan Pesisir
Ilustrasi: Hilirisasi Perikanan di Sulbar-Ist-
Dalam hal ini, Pemprov Sulbar berkomitmen membantu promosi dan pemasaran produk UMKM masyarakat pesisir melalui sistem digitalisasi. Para pelaku UMKM akan didorong untuk beradaptasi dengan teknologi digital, sehingga dapat memperluas jangkauan usaha mereka. Dengan pemasaran berbasis digital, produk UMKM diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke tingkat internasional.
BACA JUGA:OJK Dukung Program Pemerintah Sediakan Pinjaman Khusus untuk Pekerja Migran
Kepala Bidang Perindustrian Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM (Koperindag dan UKM) Sulbar, Muhammad Faizal Thamrin, menyatakan bahwa semua kendala dalam pemasaran, seperti desain kemasan yang kurang menarik, akan menjadi perhatian pemerintah.
"Pemerintah akan mendampingi UMKM dalam mengatasi berbagai masalah agar mereka bisa berkembang dan mendukung pembangunan daerah," ujar Faizal seperti dilansir dari Antara, Sabtu 25 Januari 2025.
Saat ini, Sulbar memiliki 1.711 UMKM yang berpotensi besar untuk dikembangkan guna menggerakkan perekonomian daerah. Pemprov Sulbar pun berencana membangun ekosistem digital yang kuat agar UMKM di wilayah tersebut mampu bersaing, berkembang, dan berkontribusi dalam mempercepat pembangunan daerah.
Potensi Perikanan Pesisir
Kabupaten Majene, wilayah pesisir Sulbar dengan populasi sekitar 181.360 jiwa, dikenal sebagai daerah bahari yang ekonominya banyak bergantung pada sektor perikanan. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, menjadikan budi daya perikanan sebagai salah satu penggerak utama ekonomi daerah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah nelayan di Sulbar mencapai 30.887 jiwa, tersebar di berbagai wilayah termasuk Majene. Produksi perikanan di Majene mencapai sekitar 18 ribu ton per tahun, menjadikannya daerah yang potensial untuk mendukung pengembangan UMKM berbasis hasil perikanan.
BACA JUGA:796 Entitas Ilegal Dihentikan Satgas PASTI pada Oktober-Desember 2024, Mayoritas Pinjaman Online
Beragam komoditas perikanan yang dihasilkan, seperti tuna, cakalang, tongkol, layang, ikan merah, bambangan, dan ikan terbang, dapat diolah menjadi produk UMKM bernilai tambah. Dalam rangka mendukung aktivitas nelayan, Pemerintah Provinsi Sulbar telah memberikan bantuan alat tangkap, seperti purse seine atau pukat cincin, serta mesin katinting 6,5 PK sebanyak 28 unit untuk enam kelompok nelayan di Majene.
Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tangkapan nelayan, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu, langkah ini diharapkan mampu meningkatkan total produksi perikanan Sulbar, yang saat ini berkisar 67 ribu ton per tahun. Dengan potensi besar ini, sektor perikanan Majene dapat terus berkontribusi dalam menggerakkan roda ekonomi dan pembangunan daerah.
UMKM Sektor Perikanan
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), Suyuti Marzuki, menyatakan bahwa pemerintah terus berkomitmen memberikan pendampingan kepada masyarakat nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan mereka. Langkah ini bertujuan mengoptimalkan sumber daya perikanan sebagai fondasi utama pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor perikanan.
Selain memberikan bantuan alat tangkap, pemerintah juga telah menebar 1.000 unit terumbu karang buatan di pesisir perairan Sulbar. Terumbu karang buatan ini tidak hanya berfungsi sebagai rumah bagi ikan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mendukung pelestarian ekosistem laut di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Menteri Rosan: Hilirisasi Jadi Kunci Indonesia Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen