Bappenas dan Kemendag Kolaborasi Dorong Daya Saing Nasional di Pasar Global
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy (memakai topi) saat menerima kunjungan Kementerian Perdagangan di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (20/1/2025)-Muhammad Baqir Idrus Alatas-ANTARA/HO-Bappenas
BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendorong daya saing nasional melalui transformasi perdagangan domestik dan global.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi utama dunia.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyatakan bahwa sinergi antara kedua kementerian ini tidak hanya ditujukan untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, tetapi juga untuk memastikan bahwa ekonomi Indonesia semakin terintegrasi dengan pasar dunia.
“Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mendorong partisipasi Indonesia di rantai nilai global sekaligus memperkuat konektivitas ekonomi domestik,” ujar Rachmat saat menerima kunjungan Kemendag di Gedung Bappenas, Jakarta.
BACA JUGA:Erick Thohir Tegaskan Selalu Terbuka untuk Swasta dalam Proyek Infrastruktur
BACA JUGA:Perkuat Ketahanan Pangan, Pemerintah Lanjutkan Pengembangan Food Estate di Papua
Upaya bersama ini diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor Indonesia dari 1,2 persen pada 2022 menjadi 2,4 persen pada 2045, sesuai dengan arah kebijakan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah berkomitmen memperkuat partisipasi dalam rantai pasok global, mendorong ekspor produk bernilai tambah tinggi, dan memperluas akses pasar ke negara-negara strategis.
Namun, sejumlah tantangan perlu dihadapi, termasuk perlambatan ekonomi global, ketidakstabilan geopolitik, dan tuntutan penerapan standar produk hijau. Di dalam negeri, kendala seperti rendahnya daya saing produk ekspor, infrastruktur yang belum optimal, dan ketimpangan perdagangan antar wilayah juga menjadi fokus perhatian.
Sebagai langkah solutif, Bappenas dan Kemendag telah mengembangkan Dashboard Data Perdagangan, sebuah sistem yang dapat membantu pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi potensi ekspor daerah.
BACA JUGA:Erick Thohir Sebut Diskon Tiket Pesawat Lebaran Tunggu Arahan Presiden Prabowo
BACA JUGA:Ketua Umum Lembaga Advokasi Petani Indonesia Dukung Pemanfaatan Hutan sebagai Cadangan Pangan
Pemerintah juga terus mendorong perluasan kerja sama perdagangan internasional melalui Free Trade Area (FTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sebagai sarana untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Rachmat menegaskan bahwa kolaborasi antara Bappenas dan Kemendag merupakan fondasi penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.