Menko Zulhas: Penghentian Impor 4 Komoditas Tidak Ganggu Stok dan Harga Pangan
Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam jumpa pers seusai memimpin Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (17/1/2025)-Harianto- ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa keputusan pemerintah untuk menghentikan impor empat komoditas pangan, yakni beras, jagung, gula, dan garam, tidak akan mengganggu ketersediaan maupun kestabilan harga pangan di dalam negeri.
Berbicara usai memimpin Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Makassar, Sulawesi Selatan, Zulhas mengungkapkan bahwa saat ini kondisi stok dan harga pangan di Indonesia terpantau aman dan stabil, termasuk di bulan Januari yang biasanya diwarnai kenaikan harga.
"Biasanya, Januari itu harga pangan naik. Tapi alhamdulillah, sampai tanggal 17 Januari ini, harga stabil. Tadi kami cek langsung di lapangan," kata Zulhas, Jumat.
Beberapa komoditas yang disebut dalam kondisi stabil antara lain cadangan beras pemerintah (CBP) dengan stok mencapai 2 juta ton yang disimpan di gudang Perum Bulog. Selain itu, stok daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah keriting juga mencukupi.
BACA JUGA:Bahlil Lahadalia Minta Perbankan Dalam Negeri untuk Membiayai Proyek Hilirisasi
BACA JUGA:BRIN Menilai Kebijakan Pemerintah Stop Impor Pangan Merupakan Langkah Tepat
"Stok kita aman. Beras Bulog ada 2 juta ton, daging ayam ras dan telur melimpah. Memang cabai rawit masih sedikit kurang, tapi cabai keriting stoknya cukup banyak. Secara keseluruhan, stok pangan kita mencukupi," jelasnya.
Keputusan untuk tidak lagi mengimpor empat komoditas tersebut, menurut Zulhas, merupakan langkah untuk mendukung kemandirian pangan nasional. Pemerintah berkomitmen untuk bekerja keras mencapai swasembada pangan sebagaimana target yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto pada 2027.
"Langkah ini perlu kerja keras dan koordinasi. Kami terus memastikan sinergi antara pemerintah pusat, gubernur, hingga kabupaten agar tujuan ini tercapai. Kami optimis, dengan kerja keras, Indonesia bisa mandiri tanpa impor komoditas ini," katanya.
Namun, Zulhas juga menekankan pentingnya evaluasi berkala terkait kebijakan ini untuk memastikan kelancaran pasokan dan stabilitas harga.
BACA JUGA:Wamen UMKM: Distribusi KUR Sektor Produktif Masih Kurang Maksimal
BACA JUGA:Cak Imin Sebut Pembiayaan dan Pendampingan Penting untuk UMKM Naik Kelas
"Nanti pada waktunya akan kita evaluasi, mungkin di bulan Maret atau Juni. Tapi semangat kami adalah bekerja keras demi kemandirian pangan," tegas Zulhas.
Keputusan ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memastikan ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi produksi domestik. (ant)