Menko Zulhas Tinjau Gudang Pupuk di Banten, Pastikan Tidak Ada Kendala di Musim Tanam Mendatang
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan saat mengunjungi Gudang Lini III Sumurpecung, Kota Serang, usai Rapat Koordinator Bidang Pangan di Pendopo Gubernur Banteng, Jumat 10 Januari 2024-Istimewa-Pupuk Indonesia
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi di Provinsi Banten dalam rangka mendukung kelancaran musim tanam. Pernyataan tersebut disampaikan usai meninjau Gudang Lini III Sumurpecung, Kota Serang, setelah menghadiri Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Pendopo Gubernur Banten pada Jumat, 10 Januari.
"Melihat paparan dari Pupuk Indonesia mengenai sistem distribusi, pergudangan, dan angkutan, saya rasa semuanya aman. Pada tanggal 10 Januari, stok pupuk sudah tersedia dalam jumlah yang cukup, sehingga tidak akan ada masalah dalam musim tanam," ujar Zulhas di hadapan awak media.
Menko Pangan juga memberikan apresiasi atas upaya Pupuk Indonesia yang telah mempersiapkan stok pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia sesuai regulasi yang berlaku. Dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Pupuk Indonesia, ia semakin yakin bahwa target swasembada pangan pada tahun 2027 bisa tercapai.
"Saya semakin percaya diri dan yakin, kita tidak akan lagi mengimpor beras. Semangat kita sudah satu, terima kasih kepada Direktur Utama Pupuk Indonesia atas kerja kerasnya dalam mewujudkan percepatan swasembada pangan," lanjutnya.
BACA JUGA:Bapanas: Pasca Indonesia Umumkan Stop Impor Beras, Harga Beras Dunia Anjlok
BACA JUGA:Prabowo Sambut Inisiatif Kerjasama Jepang untuk Program MBG, Pangan hingga Energi
Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa gudang yang dikunjungi oleh Menko Pangan adalah salah satu fasilitas yang dimiliki Pupuk Indonesia di Banten. Di provinsi ini, Pupuk Indonesia memiliki delapan gudang, 14 distributor, dan 441 kios pengecer untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar sesuai dengan peraturan pemerintah.
"Gudang ini berkapasitas 8.000 ton dan sudah terisi penuh dengan stok yang cukup. Kami siap melayani petani yang ingin menebus pupuk," ujar Rahmad.
Stok pupuk bersubsidi di Banten per tanggal 9 Januari 2025 tercatat mencapai 14.155 ton, terdiri dari pupuk Urea sebanyak 9.962,9 ton (501% dari ketentuan minimum), pupuk NPK sebesar 4.032,1 ton (310% dari ketentuan minimum), dan pupuk organik 160 ton.
Rahmad juga menambahkan bahwa keberhasilan Pupuk Indonesia dalam menyalurkan pupuk bersubsidi sejak awal tahun ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, dan Kementerian BUMN Republik Indonesia.
"Hasilnya sangat baik, mulai 1 Januari petani sudah bisa menebus pupuk. Kolaborasi yang kuat membuat semuanya berjalan lancar," katanya.
BACA JUGA:Taspen Tingkatkan Pelayanan dengan Super App Andal by Taspen
BACA JUGA:BP Taskin Prioritaskan Teknologi Digital untuk Percepat Pengentasan Kemiskinan
Ia pun mendorong petani di Indonesia untuk memanfaatkan stok pupuk bersubsidi yang tersedia guna mendukung percepatan swasembada pangan. Hingga 8 Januari 2025, penebusan pupuk bersubsidi di Banten tercatat sebanyak 1.923,5 ton pupuk Urea, 1.541 ton pupuk NPK, dan 5 ton pupuk organik.