Volume Ekspor Perikanan Babel 2024 Turun, Ini Faktor Utama Penyebabnya

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Ekspor perikanan dari Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tercatat mengalami penurunan signifikan sepanjang tahun 2024.

Volume ekspor perikanan Babel mencapai 7.933.248 kilogram, turun sekitar 1 juta Kg dibandingkan 2023 yang mencapai 8.958.995 Kg. Apa yang menjadi penyebabnya?

Faktor Utama Penurunan Ekspor

Ketua Tim Kelompok Karantina Ikan Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kepulauan Babel, Hasbullah Iwansyah Hakim, menjelaskan penurunan ini dipicu oleh melemahnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor utama, yaitu Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

“Selain itu, kondisi cuaca di perairan Babel yang tidak bersahabat dan rendahnya harga komoditas ikan di pasar internasional turut memengaruhi minat eksportir untuk melalulintaskan produk mereka ke luar negeri,” ungkap Hasbullah seperti dilansir dari Antara, Sabtu 11 Januari 2025.

BACA JUGA:Misteri 'Wasit' dan Aliran CSR Rp420 Miliar, Harvey Moeis Diminta Bersikap Jujur

Komoditas Utama yang Diekspor

Meskipun mengalami penurunan, Babel tetap mengekspor berbagai jenis hasil perikanan dengan rincian ikan sembilang sebanyak 1.184.800 Kg, ikan sebelah 1.475.880 Kg, manyung 1.173.200 Kg.

Kemudian, Babel juga mengekspor ikan Bawal laut sebanyak 847.280 Kg, daging rajungan 698.320 Kg, cumi segar 692.928 Kg, ikan senangin 591.920 Kg, Kakap 533.960 Kg, udang segar 16.280 Kg dan udang kipas: 318.680 Kg.

Tantangan Harga dan Strategi Eksportir

Hasbullah menambahkan, rendahnya harga ikan di pasar internasional membuat eksportir lebih memilih memasarkan produknya di pasar lokal, di mana harga dianggap lebih stabil dan menguntungkan.

“Eksportir banyak yang mengambil langkah menjual di dalam negeri karena pasar lokal menawarkan margin lebih tinggi dibandingkan ekspor saat ini,” ujarnya.

BACA JUGA:Jelang Imlek 2025, Babel Tambah Stok Beras 4.750,6 Ton untuk Jaga Stabilitas Harga

Dukungan untuk Peningkatan Ekspor