Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan dan Kementrans Jalin Kerjasama Strategis
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (kedua kanan), Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman (kedua kiri) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding di Jakarta, Kamis (9/1/2025)-Harianto-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Dalam upaya mendukung visi swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo Subianto tercapai pada tahun 2027, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Transmigrasi (Kementrans) resmi menjalin kolaborasi strategis.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman di Jakarta, Kamis.
“Kami telah sepakat untuk bersinergi dalam mendukung pencapaian swasembada pangan, sesuai dengan arahan Presiden. Kolaborasi ini juga menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menteri Transmigrasi Iftitah.
Kerja sama ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan, tetapi juga untuk mengembangkan episentrum ekonomi baru di wilayah transmigrasi. Upaya tersebut melibatkan transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern, dengan dukungan teknologi berbasis mesin pertanian canggih yang disediakan oleh Kementan.
BACA JUGA:Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Pemerintah Minta Investasi Lebih Besar Dibanding Microsoft
BACA JUGA:BTN Targetkan Penyaluran KPR untuk Pekerja Informal Mencapai 20 Persen pada Tahun 2025
“Kami ingin memastikan bahwa para transmigran mendapatkan akses kepada teknologi pertanian, manajemen modern, serta bantuan berupa benih unggul dan pupuk berkualitas. Harapannya, mereka dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan secara signifikan,” jelas Menteri Pertanian Andi Amran.
Menteri Transmigrasi Iftitah menambahkan, kolaborasi ini mencakup penyediaan rumah bagi transmigran di lokasi-lokasi produktif, serta program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan mereka. Dengan ini, transmigran dan petani tidak lagi dipandang sebelah mata, melainkan sebagai soko guru pembangunan nasional.
“Generasi millennial dan generasi Z yang ikut program transmigrasi harus merasa nyaman. Fokus kami adalah membangun kesejahteraan dan menciptakan episentrum ekonomi baru yang berkelanjutan,” ujar Menteri Amran.
Selain mencapai swasembada pangan, program ini juga dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia agar melampaui target 8 persen. Peningkatan sektor pertanian dan pemberdayaan transmigran diharapkan menjadi salah satu kunci percepatan pembangunan nasional.
Dengan kerja sama ini, Indonesia berupaya mengubah wajah transmigrasi dan pertanian, menjadikannya simbol kemajuan serta harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. (ant)