BTN Targetkan Penyaluran KPR untuk Pekerja Informal Mencapai 20 Persen pada Tahun 2025
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu usai menghadiri "Dialog Solusi Pendanaan Program 3 Juta Rumah" di Jakarta, Senin (16/12/2024)-Rizka Khaerunnisa-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu mengungkapkan rencana ambisius perusahaannya untuk meningkatkan penyaluran kredit rumah kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terutama pekerja sektor informal, menjadi 20 persen di tahun ini. Target ini meningkat dari 10 persen yang berhasil dicapai pada tahun 2024.
"Kita menargetkan 20 persen. Saat ini, baru 10 persen dari total kredit yang disalurkan kepada sektor informal," jelas Nixon kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Nixon menjelaskan bahwa BTN sedang melakukan koordinasi aktif dengan pemerintah mengenai penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi MBR pada tahun 2025, dengan proyeksi jumlah penyaluran mencapai antara 220 hingga 300 ribu unit. Dari jumlah tersebut, diharapkan 20 persen akan diperuntukkan bagi pekerja sektor informal, yang biasanya adalah pemilik usaha kecil dan tidak memiliki slip gaji tetap.
Untuk membantu pekerja sektor informal mendapatkan akses pembiayaan, pemerintah telah menyediakan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Namun, Nixon mencatat bahwa metode verifikasi yang tepat untuk pekerja informal masih perlu dikembangkan agar proses pemberian kredit lebih efisien.
BACA JUGA:Ekonom Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 akan Bertahan di 5 Persen
BACA JUGA:Bergabung dengan BRICS, Apa Saja Keuntungan bagi Indonesia?
"Saat ini, kami sudah menemukan metode verifikasi untuk pekerja sektor informal yang tergabung dalam komunitas atau asosiasi. Kami terus berupaya menemukan cara untuk memverifikasi mereka yang tidak tergabung dalam asosiasi agar kredit rumah bisa diakses lebih luas oleh masyarakat," katanya.
Nixon memberi contoh, verifikasi untuk tukang cukur yang tergabung dalam paguyuban lebih mudah dilakukan. Namun, bagi pekerja informal yang tidak memiliki asosiasi, pihak BTN terus mencari metode verifikasi yang efektif.
Langkah BTN untuk meningkatkan penyaluran kredit rumah kepada pekerja sektor informal sejalan dengan arahan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. Tahun lalu, Menteri PKP memberikan dukungan dan apresiasi kepada BTN sebagai pelopor dalam memberikan KPR kepada masyarakat tanpa slip gaji bulanan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada BTN yang telah bekerja keras untuk menyediakan KPR dan perumahan bagi masyarakat. BTN berhasil menyalurkan KPR kepada pekerja informal sebanyak 9,7 persen dari total penyaluran KPR. Ini menunjukkan adanya harapan bagi masyarakat, seperti pedagang bakso dan pedagang sayur, untuk memiliki rumah berkat upaya BTN," ujar Maruarar di Jakarta, pertengahan Desember 2024. (ant)