Ahli Gizi Sarankan Tambahan 17 Gram Protein dalam Makanan Bergizi untuk Ibu Hamil
Ilustrasi - Petugas menata menu makanan yang akan didistribusikan pada pelaksanaan program makan bergizi gratis di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Senin (6/1/2025)-Aloysius Jarot Nugroho/nz- ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Dr. Rita Ramayulis, seorang ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Pertagi), mengungkapkan bahwa ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan asupan protein yang signifikan, yaitu minimal 17 gram per hari, di luar kebutuhan dasar mereka saat tidak dalam kondisi hamil atau menyusui.
"Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan protein dalam jumlah yang lebih banyak, mungkin minimal tiga kali lipat dari asupan biasanya," ujarnya saat dihubungi di Jakarta pada hari Selasa.
Dr. Rita menegaskan bahwa pemberian makanan bergizi gratis untuk ibu hamil dan menyusui harus sesuai dengan panduan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yang dikenal sebagai "isi piringku."
Ini mencakup keseimbangan antara karbohidrat, sumber protein hewani dan nabati, sayuran, serta buah-buahan. "Isi piringku mewakili gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu hamil dan menyusui," tambahnya.
BACA JUGA:Sosok ‘Wasit’ dalam Kasus Korupsi Timah, Harvey Moeis Masih Pilih Bungkam
BACA JUGA:Mendikdasmen Canangkan Kembalinya Ujian Nasional, Pakar Minta Evaluasi Sistem yang Ada
Lebih lanjut, dia merekomendasikan agar kacang-kacangan ditambahkan ke dalam pola makan, karena mereka kaya akan asam folat yang sangat penting untuk mencegah anemia dan mengurangi risiko preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pada ibu hamil. "Kacang-kacangan membantu meningkatkan kadar zat besi, yang sangat penting bagi kesehatan ibu dan janin," jelasnya.
Dr. Rita juga menekankan bahwa program Makan Bergizi Gratis harus menjadi inisiatif jangka panjang, dengan pengawasan yang berkelanjutan. "Pengawasan tidak hanya dilakukan saat peluncuran program, tetapi harus konsisten dan berkelanjutan untuk mencapai target generasi emas," ungkapnya.
Terakhir, dia mengingatkan bahwa proporsi gizi yang tepat sangat penting dalam makanan bergizi. "Porsi yang sesuai antara makanan pokok, protein hewani, nabati, sayuran, dan buah harus diperhatikan. Ini bukan hanya soal ada atau tidaknya makanan, tetapi apakah porsi yang diberikan sesuai dengan gizi seimbang yang dibutuhkan," tuturnya. (ant)