Jumat, 10 Jan 2025
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Ekonomi
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Kehilangan Bulan
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Selasa , 07 Jan 2025 - 14:46
Dahlan Iskan--
kehilangan bulan lama tidak banyak muncul, pembela presiden jokowi mulai banyak lagi. lewat medsos. terutama sejak adanya dua peristiwa terakhir: diamankannya dokumen "penting" di rusia dan penobatan jokowi sebagai lima besar terkorup di dunia 2024. ups... salah. mereka bukan pembela jokowi. tidak ada buktinya. isi medsos mereka juga bukan membela jokowi. mereka lebih menyasar dua lembaga: occrp/tempo dan pdi-perjuangan/hasto kristiyanto. pihak yang menyerang jokowi dan pihak yang menyerang dua lembaga itu juga saling ejek. ada yang brutal tapi ada juga yang lucu-lucu. occrp diserang sebagai kekuatan asing yang ingin menghancurkan indonesia. mereka juga menuding occrp dibiayai george soros yang yahudi dan penyebab krisis moneter 1998. sebaliknya, mereka diserang sebagai buzzer bayaran jokowi. ada tulisan jenaka begini: "dalam rapat besar buzzer mereka mengucapkan terima kasih pada occrp. berkat occrp kini mereka punya pekerjaan lagi. maka janganlah occrp ragu-ragu. kalau ada gelar buruk lainnya untuk jokowi segera berikan saja. agar kami terus punya pekerjaan". saya rasa isu occrp ini akan reda sebelum 40 hari. tidak ada isu besar yang bisa tetap menarik melebihi 40 hari. dalam 40 hari sukma isu besar sudah naik ke alam lain yang masih akan terus ramai adalah soal pdi-perjuangan. isu occrp kelihatannya hanya akan berputar di kalangan aktivis. sepanjang aparat tidak menjadikan semua itu sebagai kasus hukum apanya yang dikhawatirkan. buktinya kunjungan rakyat ke rumah jokowi justru semakin banyak. rumah yang di solo itu. yang di sebuah gang itu. mereka puas biar pun sekadar berfoto di depan rumah yang pagarnya tinggi dan tertutup rapat itu. rumah itu memang mudah dituju. hanya 10 menit dari mulut tol solo. saya diajak ivan, pengusaha muda semarang, mampir ke rumah itu. tidak untuk bertamu. sekadar tahu. lewat saja. ternyata benar. rumah jokowi berada di sebuah gang. bukan di jalan raya. sebelum masuk gang itu kita lewat jalan kutai raya. lalu ada jalan kecil, kutai utara. di situlah rumahnya. di kampung sumber. kampung sumber bukanlah kampung lama. bukan juga kompleks perumahan baru. sumber bukanlah kampung miskin. bukan pula perumahan elite. sumber adalah kampung kelas menengah. baca juga:alvin biru mobil ivan memasuki gang itu. saya minta untuk jalan pelan-pelan. rumah-rumah di kiri kanan gang tutup semua. tidak terlihat ada orang di luar rumah. mungkin karena sudah hampir magrib. sampailah kami di rumah nomor 4. itulah rumah jokowi. pagar depan dan sampingnya tinggi. pintu pagarnya tertutup. mobil berhenti. ivan ingin turun mengetuk pintu pagar. ia sudah beberapa kali ke rumah itu. "jangan," kata saya. "mungkin beliau juga tidak ada di rumah". kesan saya: rumah ini sangat biasa. mungkin banyak orang akan bilang rumah ini terlalu sederhana untuk seorang presiden indonesia dua periode. bukan hanya rumahnya, juga ukuran tanah dan bangunannya. rasanya ukuran tanah di rumah ini hanya sekitar 400 m2. pun kampung sumber. kampung biasa. bukan ''menteng''-nya solo. bahkan bukan ''kebayoran baru''-nya. ini hanya seperti kampung di tebet. rakyat jateng, sudah terbukti lebih mendengarkan jokowi pun setelah tidak lagi menjabat presiden. di pilkada lalu jokowi turun langsung ke 10 daerah yang dikenal sebagai ''kandang banteng''. calon gubernur yang ia dukung menang telak. mengalahkan calon dari pdi-perjuangan. padahal jokowi tidak ikut pidato. ia hanya bermobil pelan lewat jalan-jalan di 10 kabupaten tersebut. di belakang mobilnya ada lima mobil pengangkut kaus. di sepanjang jalan jokowi membagikan kaus itu. jangan kaget: apa yang tertulis di kaus itu. hanya satu kata: mulyono. lalu ada satu gambar siluet pak jokowi. tentu pdi-perjuangan punya alasan lain untuk kekalahan itu: ada kadernya yang kurang all-out. bahkan ada yang dianggap bermain di dua perahu. anda sudah tahu siapa yang dimaksud: bambang pacul! ia sendiri merasa dituduh begitu. bahkan ia sudah pasrah: mau dipecat pun silakan. ia akan terima. bambang pacul adalah tokoh utama pdi-perjuangan di jateng. bicaranya polos, ceplas-ceplos, dan kadang jenaka. ia selalu terpilih sebagai anggota dpr. juga selalu jadi pengurus inti di dpp pdi-perjuangan. saya tahu dari mana asal-usul tuduhan ''berdiri di dua perahu'' itu. anda pun sudah tahu: putri bambang pacul, casytha arriwi kathmandu, memihak ahmad luthfi saat pilgub jateng. bukan jenderal andika perkasa. di pemilu lalu, casytha maju sebagai calon anggota dpd. terpilih. raihan suaranya sangat besar: 2,5 juta. ini kali kedua casytha jadi anggota dpd. baca juga:sidang semu sebenarnya casytha tidak terang-terangan memihak jagonya jokowi itu. tapi semua warga pdi-perjuangan tahu di mana kaki casytha. jawa tengah tampaknya akan jadi faktor penentu ke mana arah kongres pdi-perjuangan april depan. pergerakan bawah tanahnya sangat intensif –tidak terlihat tapi terasa getarannya. di pihak lain jokowi mungkin bisa menerima diberhentikan dari partai. toh kelak akan ada waktu baginya untuk membela diri di forum kongres. yang kelihatannya ia sulit menerima adalah alasan pemberhentiannya itu: menyalahgunakan kekuasaan. alasan itu punya implikasi hukum yang panjang. beda kalau alasannya ''melanggar disiplin organisasi''. tentu jokowi tahu siapa yang mengolah alasan ''penyalahgunaan kekuasaan'' itu. di saat semua partai kini lagi mimpi akan bisa terbang ke bulan, pdi-perjuangan harus berpikir keras jangan sampai kehilangan bulan. (dahlan iskan)
1
2
3
»
Tag
# pembela jokowi
# kehilangan bulan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 8 Januari 2025
Berita Terkini
Bukalapak Sebut Layanan Marketplace Tetap Berjalan, Fokus Beralih dari Produk Fisik ke Digital
Kombis
53 menit
Waspada! Begini 8 Tanda Ponsel Anda Mungkin Sedang Disadap
Life Style
55 menit
BNI Dukung Akses Pembiayaan Pekerja Migran Indonesia Melalui Penyaluran KUR
Ekonomi
57 menit
Kapolres Beltim Dorong Atlet FPTI Raih Prestasi Nasional
Beltim Raya
58 menit
PBVSI Belitung Mulai Lakukan Pendataan Klub Voli
Belitong Raya
1 jam
Berita Terpopuler
Tanggapi Kelangkaan LPG 3 Kg di Belitung, Pertamina Pastikan Stok dan Pasokan Aman
Belitong Raya
10 jam
Berpotensi Meletus, Lebih dari 100 Gunung Berapi Tersembunyi di Antartika Jadi Ancaman Global
Life Style
5 jam
Foto Pimpinan
Disway
10 jam
Diskominfo Belitung Catat 166 Laporan Masuk Besadu 2024, Ini Aduan Paling Banyak
Belitong Raya
9 jam
Radikalisme dan Atheisme Digital Selama 2024
Opini
3 jam
Berita Pilihan
Isyak Meirobie Tetap Dukung Program Bupati Belitung Terpilih, Ucapkan Terimakasih ke Pendukungnya
Belitong Raya
1 jam
Polresta Pangkalpinang Bongkar Jaringan Narkoba Antarprovinsi, Bandar 14 Kg Ganja Diamankan
Babel Raya
1 jam
Korupsi Komoditas Timah Babel: Kejagung Periksa 2 Karyawan PT Timah
Nasional
3 jam
Pasangan Djoss Ditetapkan Jadi Pemenang Pilkada Belitung 2024
Belitong Raya
3 jam
Berpotensi Meletus, Lebih dari 100 Gunung Berapi Tersembunyi di Antartika Jadi Ancaman Global
Life Style
5 jam