Wujudkan Ketahanan Pangan, Mentan Targetkan Produksi Padi Nasional 32 Juta Ton di 2025
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam kunjungan kerja di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (7/1/2025)-Humas Kementan-ANTARA/HO
BELITONGEKPRES.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menetapkan target ambisius untuk meningkatkan produksi padi nasional menjadi 32 juta ton pada tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan dan swasembada pangan pada tahun 2027.
Target tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar 30 juta ton. “Dengan kolaborasi yang solid, saya optimis target produksi padi 32 juta ton pada 2025 dapat tercapai,” ujar Mentan saat kunjungan kerja di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa lalu.
Kabupaten Bangkalan menjadi contoh sukses kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan sektor pertanian. Mentan menyoroti efektivitas alat mekanisasi, seperti combine harvester, traktor, dan pompa air, yang telah meningkatkan produktivitas petani di daerah tersebut.
Sebagai langkah strategis, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp12 triliun pada tahun 2025 untuk revitalisasi dan pembangunan infrastruktur jaringan irigasi. Program ini meliputi irigasi tersier, primer, dan sekunder yang mencakup area seluas 2 juta hektare, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
BACA JUGA:Wamenkeu: Penyaluran Subsidi Masyarakat Melalui APBN 2024 Capai Rp434,3 Triliun
BACA JUGA:Kemenkeu: Penghematan dari Belanja dan Perjalanan Dinas di Era Prabowo Subianto Capai Rp3,6 Triliun
“Infrastruktur irigasi yang memadai adalah kunci untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan produktivitas padi. Pemerintah mendukung penuh percepatan perbaikan ini melalui Instruksi Presiden,” jelas Mentan.
Selain perbaikan irigasi, Kementerian Pertanian juga berupaya mengoptimalkan lahan pertanian dengan mencetak sawah baru di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Kedua wilayah tersebut memiliki potensi pengembangan sawah hingga 1 juta hektare secara total.
Andi Amran menegaskan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Dengan kolaborasi yang kuat, ia percaya swasembada pangan dapat dicapai lebih cepat, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang memajukan target dari tahun 2028 ke 2027.
Melalui kebijakan strategis ini, Indonesia tidak hanya berharap memenuhi kebutuhan pangan nasional tetapi juga memperkuat posisinya dalam ketahanan pangan global. (ant)