Bulog Siap Distribusikan MinyaKita Jika Ditugaskan Pemerintah
Pedagang memperlihatkan minyak goreng kemasan bersubsidi Minyakita di salah satu Pasar Tradisional di Pekanbaru, Riau. -Rony Muharrman/aww/aa.-ANTARA FOTO
BELITONGEKSPRES.COM - Perum Bulog menyatakan kesiapannya untuk mengambil peran dalam distribusi minyak goreng kemasan rakyat, MinyaKita, jika pemerintah memberikan instruksi resmi. Hal ini diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, yang menegaskan bahwa pihaknya siap menjalankan tugas tersebut berbekal pengalaman dalam menangani berbagai komoditas selain beras.
“Kita siap jika mendapat instruksi. Bulog sudah memiliki pengalaman dalam bisnis di luar beras,” ujar Wahyu di Jakarta pada Senin 23 Desember.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan untuk melibatkan Bulog dalam distribusi MinyaKita. Tujuannya adalah mengatasi disparitas harga minyak goreng tersebut, yang saat ini masih melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp15.700 per liter.
Distribusi yang dilakukan oleh Bulog diharapkan dapat mempersingkat rantai pasok, terutama di wilayah Indonesia bagian timur, di mana harga MinyaKita kerap melonjak akibat distribusi yang tidak efisien.
BACA JUGA:Kenaikan PPN Menuai Polemik, PKB Tantang PDIP Akukan Gugatan Uji Materi ke MK
BACA JUGA:Souvenir Lokal Produk UMKM Indonesia Hadir di Tanah Suci, Bisa Jadi Oleh-oleh
“Bulog dapat membantu menstabilkan harga MinyaKita agar seragam di seluruh wilayah,” ujar Arief.
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan, Bambang Wisnubroto, menjelaskan bahwa tingginya harga MinyaKita bukan disebabkan oleh kelangkaan stok. Minyak goreng kemasan rakyat ini tersedia di pasar, begitu pula dengan minyak curah dan premium.
Namun, masalah utama terletak pada rantai distribusi yang panjang, yang memicu transaksi berlapis di antara pengecer. Hal ini menyebabkan harga MinyaKita di pasaran sering kali melampaui HET.
“Yang perlu diperbaiki adalah rantai distribusi. Pemerintah terus berupaya menurunkan harga MinyaKita yang saat ini rata-rata nasional mencapai Rp17.000,” tegas Bambang.
BACA JUGA:Pemerintah Tetapkan 5 Prioritas Strategi Pemanfaatan AI, Apa Saja?
BACA JUGA:Bareskrim Polri Berhasil Tangkap RN di Thailand, Pengendali Pabrik Narkoba di Bali
Sebagai solusi tambahan, Arief juga mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat cadangan pangan di wilayah masing-masing. Langkah ini penting untuk menjaga ketersediaan stok pangan di wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP), sehingga distribusi pangan lebih merata dan stabil.
Keterlibatan Bulog dalam distribusi MinyaKita diharapkan menjadi langkah konkret untuk memastikan akses minyak goreng rakyat dengan harga yang terjangkau, sekaligus memperbaiki rantai distribusi yang selama ini menjadi kendala utama. (ant)