Pemerintah Akan Terapkan Skema Baru Penyaluran BBM Subsidi di Awal 2025
Ilustrasi BBM subsidi. --Antara
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah menyelesaikan kajian terkait skema baru penyaluran subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM).
Kajian ini dirancang untuk memastikan subsidi dapat tersalurkan lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
Bahlil menjelaskan bahwa skema baru tersebut telah selesai disusun dan tinggal menunggu keputusan final yang akan diambil melalui rapat terbatas dalam waktu dekat.
Setelah keputusan diambil, pemerintah akan segera mengumumkannya kepada publik. Langkah ini diharapkan menjadi solusi yang lebih adil dan efisien dalam mengelola subsidi energi di Indonesia.
Pemerintah mempertimbangkan tiga opsi utama dalam skema baru ini. Pertama, subsidi BBM akan dialihkan menjadi bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak.
BACA JUGA:PT Freeport Indonesia Berinovasi Tangani Limbah Tailing Jadi Lahan Produktif
BACA JUGA:Pengguna Mobil Listrik Diprediksi 8.000 Unit Selama Libur Nataru, PLN Sediakan 2.490 SPKLU
Langkah ini diyakini lebih efektif dalam menjangkau kelompok yang membutuhkan sekaligus mengurangi potensi penyimpangan dalam distribusi subsidi. Kedua, subsidi BBM tetap diberikan dalam bentuk barang, namun hanya untuk sektor transportasi umum dan fasilitas publik.
Hal ini bertujuan menjaga kestabilan harga di sektor strategis sambil mengalihkan sebagian subsidi lainnya dalam bentuk BLT. Ketiga, pemerintah juga mempertimbangkan opsi menaikkan harga BBM subsidi sebagai upaya terakhir untuk mengurangi beban anggaran negara dan mendorong efisiensi penggunaan energi.
Bahlil menegaskan bahwa kebijakan ini akan mulai diterapkan pada awal tahun 2025, memberikan waktu bagi masyarakat untuk beradaptasi. Reformasi subsidi ini tidak hanya bertujuan meningkatkan efektivitas distribusi, tetapi juga mengurangi beban fiskal negara, memastikan alokasi anggaran yang lebih optimal, dan memberikan manfaat langsung bagi kelompok yang paling memerlukan bantuan.
Selain meningkatkan efisiensi, skema baru ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi penyimpangan subsidi dan memberikan dampak positif pada perekonomian nasional.
Dengan pengelolaan subsidi yang lebih tepat sasaran, kebijakan ini juga diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat dalam menggunakan energi secara bijak dan mendukung keberlanjutan ekonomi jangka panjang. (beritasatu)