Ketika Listrik Gantikan Letih Para Penarik Becak Lansia
Sugeng Riyanto (kiri) berbincang dengan Abdul Mungid sembari membaca buku petunjuk penggunaan becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto yang baru mereka terima di halaman Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/12/20-Sumarwoto-ANTARA
Bupati mengatakan 280 becak listrik itu didistribusikan untuk pengemudi becak di wilayah Purwokerto sebanyak 100 unit, Kecamatan Banyumas 100 unit, dan Kecamatan Sokaraja 80 unit.
Tidak hanya becak, bantuan lain ikut disalurkan oleh Yayasan GSN berupa 21 unit kacamata akal imitasi (AI), tablet pintar untuk enam sekolah dasar di daerah yang tidak terjangkau jaringan internet, dan paket sembako bagi masyarakat yang membutuhkan.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan Presiden Prabowo Subianto ingin para penarik becak di seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 80 ribu orang, menerima becak listrik secara bertahap, dengan satu pesan penting, “Jangan dijual. Kalau ketahuan dijual, becaknya akan ditarik kembali,” katanya, menirukan pesan presiden.
Ia mengatakan berbagai bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas dan perhatian bagi masyarakat kecil. Ia mengharapkan program ini membawa dampak nyata pada percepatan penurunan kemiskinan di Banyumas.
Ketua Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko mengatakan program itu bukan prioritas khusus Banyumas, melainkan program nasional yang sasarannya seluruh Indonesia.
“Bukan karena Pak Prabowo orang Banyumas. Tidak pernah membedakan suku, asal, dari mana. Semua sama,” katanya.
BACA JUGA:AI dan Ilusi Kepintaran di Pendidikan Indonesia: Tantangan Generasi Pintar Tanpa Berpikir
Ia mengatakan Yayasan GSN yang didirikan Presiden Prabowo Subianto pada 24 Agustus 2024 memiliki tiga fokus besar, yakni pengentasan kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan.
Program becak listrik termasuk dalam upaya menekan kemiskinan melalui peningkatan produktivitas pengemudi becak.
Ide becak listrik muncul ketika Presiden Prabowo melihat seorang penarik becak berusia sekitar 70 tahun yang masih bekerja berat di jalanan.
Prabowo berinisiatif membuat becak listrik yang ringan dan meningkatkan pendapatan. Yang dulunya dua-tiga jam sudah lelah, sekarang bisa delapan hingga 10 jam.
Secara nasional, GSN menargetkan sebanyak 10 ribu unit becak listrik tersalurkan pada tahun 2025 dan hingga saat ini sudah terealisasi sekitar 3.000 unit. Sementara pada tahun 2026 ditargetkan sebanyak 30 ribu unit dan seterusnya hingga mencapai target 80 ribu unit di seluruh Indonesia
GSN juga meminta pemerintah daerah menyediakan colokan listrik di titik mangkal becak, agar para pengemudi bisa mengisi daya sambil menunggu penumpang.
BACA JUGA:Guruku Sayang, Guruku (Jangan Sampai) Malang
Teguh mengingatkan becak listrik tersebut tidak boleh diperjualbelikan. Jika disalahgunakan, sanksinya berupa penarikan kembali becak tersebut untuk diberikan kepada pebecak lain.