Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Ketika Listrik Gantikan Letih Para Penarik Becak Lansia

Sugeng Riyanto (kiri) berbincang dengan Abdul Mungid sembari membaca buku petunjuk penggunaan becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto yang baru mereka terima di halaman Pendopo Si Panji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (2/12/20-Sumarwoto-ANTARA

“Saya menerima becak ini sangat bersyukur. Untuk narik becak, tenaga itu terkuras, tapi sekarang ada mesinnya. Maka saya sangat terima kasih pada Bapak Prabowo dan panitia-panitia yang melaksanakan penerimaan ini,” ucapnya.

Ia mengharapkan keberkahan menyertai pemberi bantuan. Baginya, dengan becak listrik, meskipun tubuh tua mulai rapuh, ia tetap bisa bekerja.

Dengan becak elektrik itu, dia tetap bisa mengantarkan penumpang sampai tujuan, walaupun dalam kondisi capek. Mungid mengharapkan semuanya dapat berjalan lancar.

Penerima bantuan lainnya, Sugeng Riyanto (55) mengaku sehari-harinya mengayuh becak di wilayah perkotaan Purwokerto, meskipun dia tinggal di Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Banyumas.

Meskipun tenaganya tak sekuat dulu, dia mengatakan kondisi ekonomi memaksanya bertahan. “Orang kecil itu susah, tapi hidup harus jalan,” katanya.

BACA JUGA:Mencari Jalan Tengah Fatwa Pajak Berkeadilan MUI

Menurut dia, pendapatannya sebagai pengemudi becak tidaklah menentu karena rata-rata hanya berkisar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per hari. Bahkan, kadang hanya Rp15 ribu hingga Rp20 ribu sehari.

Penghasilan dari becak itu digunakan untuk menafkahi empat cucunya, karena anak-anak Sugeng telah meninggal dunia. Menurut dia, paling tidak penghasilannya sebesar Rp40 ribu per hari agar kebutuhan makan bisa terpenuhi.

Beberapa kali ia harus memilih antara bekerja, meski tubuh tak kuat, atau beristirahat, tetapi kehilangan pendapatan.

Oleh karena itu, baginya, program bantuan tersebut bukan sekadar kendaraan, tapi penyelamat.

Dengan becak listrik, ia merasa peluang hidup lebih baik mulai terbuka kembali.

Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku tidak menyangka jumlah bantuan yang datang jauh lebih besar dari yang diajukan.

Pemkab Banyumas mengajukan permohonan lewat Badan Pengentasan Kemiskinan, 188 unit, tapi dari Yayasan GSN tiba-tiba dikirim 280.

Jumlah bantuan yang bertambah secara mendadak itu membuat pemerintah daerah harus bergerak cepat mendata para penarik becak sesuai kriteria, khususnya usia. Dalam hal ini, usia penerima bantuan becak listrik minimal 55 tahun.

BACA JUGA:Papatonk, Kerupuk Udang 'Made in Indonesia' untuk Pasar China

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan