Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Hidup Berubah Cerah Karena Kopi

Maman, petani kopi sekaligus tokoh Kampung Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di tengah kebun kopinya pada 16 November 2025-Jafar Sidik-ANTARA

"Hidup kami berubah lebih cerah setelah mengenal kopi, kehidupan kami menjadi lebih baik."

Kalimat itu dicetuskan oleh Maman, pria berusia 48 tahun dengan empat anak, yang juga Ketua RT 03/RW 06, Kampung Cikoneng, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Bersama empat warga Cikoneng lainnya, yang semuanya pemetik teh, Maman memelopori usaha kopi di kampungnya pada 2018.

Kini, sudah 54 orang atau lebih dari separuh dari total 93 kepala keluarga di Kampung Cikoneng yang mengusahakan kopi, dengan total areal kebun 39 hektare.

Mereka semua tergabung dalam Kelompok Tani Hutan, yang diketuai rekan sekampung Maman bernama Komar, lelaki berusia 53 tahun beranak tiga.

BACA JUGA:Gelar Pahlawan dan Rekonsiliasi Nasional

Sebenarnya perubahan di Kampung Cikoneng, juga Rawa Gede dan Cibulao, terjadi jauh sebelum itu, sekitar tahun 2000.

"Awalnya dari penindakan hukum," kata Kepala Desa Tugu Utara Asep Ma'mun Nawawi, kepada ANTARA via panggilan telepon, beberapa jam setelah ANTARA mengunjungi Maman dan rekan-rekannya di Cikoneng.

Tahun 2000 itu Asep masih menjabat Sekretaris Desa Tugu Utara, selain juga aktif menjaga lingkungan di desanya.

Asep mengenang sekitar tahun itu beberapa warga daerah di lereng gunung terjerat hukum akibat perambahan hutan secara liar.

"Ada pemain besar yang menjadi penadah, dan tentunya bukan warga sekitar," kata Asep.

Sejak itu, proses penyadaran mulai dilakukan kepada warga, bahwa perbuatan mereka itu salah, bukan hanya melanggar hukum, tapi juga merusak ekosistem, dan bahwa hutan itu penting bukan hanya untuk mereka, tapi juga bagi daerah-daerah lebih rendah, sampai nun jauh di Jakarta.

BACA JUGA:Perjalanan Panjang Bilqis di Lingkaran TPPO Bermodus Adopsi

Perlahan, edukasi yang intensif, dengan melibatkan banyak pihak, termasuk akademisi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), warga tersadarkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan