Pembangunan yang berakar pada jati diri bangsa tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan meningkatkan kebanggaan nasional. Kohesi sosial ini sangat penting dalam membangun bangsa yang kuat, yang dapat tetap teguh dalam menghadapi perubahan global tanpa harus mengorbankan keunikan budaya dan nilai-nilainya sendiri.
BACA JUGA:Menaker Yassierli: Upah Minimum Sektoral Provinsi Harus Melebihi UMP untuk Kesejahteraan Pekerja
BACA JUGA:Soal Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Pemerintah Akan Umumkan Pekan Depan
Salah satu prasyarat penting untuk melaksanakan pembangunan berbasis identitas bangsa adalah menjadikan budaya sebagai subjek utama, bukan sekadar objek. Budaya harus menjadi sudut pandang utama dalam memandang, memahami, menilai dan menyikapi berbagai aspek kehidupan.
Kita adalah kebudayaan kita. Termasuk dalam merespons pengaruh dari luar misalnya, penting bagi kita untuk menggunakan cara pandang dari dalam kebudayaan. Dengan cara ini, penting mengkonsolidasikan nilai-nilai budaya sebagai landasan untuk berpikir, bersikap, dan bertindak. Dengan perspektif ini, gagasan dan arah pembangunan yang autentik diletakkan.
Saat ini, dengan adanya kabinet baru yang sudah dilantik, momen ini seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk mengkaji ulang arah pembangunan nasional. Ide-ide dasar tentang kebangsaan dan harapan akan kemajuan yang berpijak pada sejarah dan budaya lokal perlu dirumuskan sebagai panduan untuk menentukan agenda pembangunan.
Dengan demikian, Indonesia dapat berkembang sebagai bangsa yang besar, berdaulat, dan berbangga diri di tengah pergaulan global, tanpa harus kehilangan jati diri dan keunikannya.
BACA JUGA:PTK Perkuat Komitmen Blue Economy Indonesia dengan Program TJSL Berkelanjutan
BACA JUGA:Pengusaha Ritel Minta PPN 12 Persen Dibatalkan, Kenaikan UMP 6,5 Persen Sudah Cukup
Pada akhirnya, pembangunan yang ideal bukan hanya soal mengejar kemajuan ekonomi, tetapi juga tentang memperkuat ikatan sosial dan menumbuhkan rasa bangga terhadap tanah air. Di tengah lingkungan global yang semakin kompleks dan saling terkait, identitas bangsa yang kuat akan menjadi pilar dalam menghadapi tantangan dari luar.
Dengan menempatkan budaya dan identitas bangsa di jantung pembangunan, Indonesia tidak hanya akan menjadi bangsa yang maju dan berdaulat, tetapi juga akan memiliki keunikan yang memperkaya dunia internasional dan menjadi contoh bagi negara lain dalam menjaga dan mengembangkan identitas nasional. (Antara)
Oleh: Adib Achmadi, Pemerhati sosial budaya dan pegiat di Padepokan Kalisoga, sebuah lembaga sosial yang berfokus pada pendidikan kepemimpinan dan penguatan kelembagaan desa.