Upaya lain yang tak kalah penting adalah pengelolaan sampah di pesisir. PTK menggandeng Pandawara Group dalam kegiatan coastal clean up di Yogyakarta, yang berhasil mengumpulkan sebanyak 28 ton sampah. Kegiatan ini menjadi wujud nyata dari kolaborasi untuk lingkungan yang lebih bersih.
Tak hanya itu, PTK turut mengembangkan Desa Energi Berdikari di Jambi. Desa ini mampu mengelola 31,5 ton sampah menjadi energi, sekaligus menjadi destinasi eduwisata yang menarik perhatian banyak pihak.
BACA JUGA:Pemerintah Komitmen Permudah Akses KUR yang Inklusif dan Efektif Bagi UMKM
Mengatasi permasalahan air bersih, PTK juga hadir di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Melalui pembangunan fasilitas penyediaan air bersih, PTK membantu masyarakat lokal menghadapi tantangan kekeringan, membawa harapan baru bagi wilayah timur Indonesia.
Melalui program-program ini, PTK tidak hanya melaksanakan tanggung jawab sosial, tetapi juga mewujudkan keberlanjutan ekosistem pesisir, sejalan dengan semangat blue economy yang mendorong harmoni antara manusia dan lingkungan.
VP Legal & Relations PTK, Sonny Mirath, menegaskan bahwa seluruh program ini tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir.
“Kontribusi PTK dalam Blue Economy adalah bukti nyata komitmen kami terhadap keberlanjutan. Kami ingin menjadi lebih dari sekadar perusahaan penyedia jasa; kami ingin membantu pemerintah mewujudkan visi Indonesia yang lebih hijau dan mandiri,” ujar Sonny Mirath.
BACA JUGA:PTK Raih HSSE Recognition Awards 2024 Berkat Inovasi Keselamatan Kerja
Dengan berbagai langkah inovatif ini, PTK tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam sektor energi nasional, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk ikut ambil bagian dalam menjaga masa depan laut Indonesia.