BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengungkapkan komitmennya untuk memastikan keberadaan protein dari ikan dalam program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Trenggono, penting bagi sektor perikanan untuk memenuhi kebutuhan protein di seluruh dapur yang menyediakan makanan gratis untuk masyarakat.
"Protein dari sektor perikanan harus tersedia di setiap dapur Makan Bergizi Gratis yang ada di seluruh wilayah," tegas Trenggono usai Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Pangan di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Kamis.
Untuk memastikan kelancaran distribusi protein ikan, KKP berencana mengadakan rapat teknis dengan Badan Gizi Nasional guna merancang strategi distribusi dan memastikan stok perikanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan program tersebut. "Kita akan pastikan dapur-dapur yang menyediakan makanan bergizi gratis memiliki produk perikanan," tambahnya.
BACA JUGA: Pengakuan Helena Lim di Sidang Korupsi Timah: Tak Terlibat Bisnis, Justru Terjerat
BACA JUGA:Menko Perekonomian Umumkan Diskon Tiket Pesawat Dalam Rangka Harbolnas 2024
Selain itu, KKP juga mendorong pengembangan produksi perikanan tematik di berbagai daerah, seperti Kampung Lele, Kampung Gurame, dan Kampung Nila. Program ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan produk perikanan, bahkan di wilayah-wilayah yang belum memiliki produksi perikanan lokal.
"Untuk daerah yang tidak memiliki produksi perikanan, kami akan pastikan ada cadangan stok perikanan yang bisa diakses," ujar Trenggono. Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) untuk memperkuat pengembangan kampung tematik sebagai pusat produksi dan distribusi hasil perikanan.
Dengan pengembangan kampung tematik dan penguatan distribusi stok perikanan, KKP optimistis bahwa program ini akan dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama di daerah-daerah yang selama ini kekurangan pasokan protein dari ikan. Program ini juga diharapkan dapat mendukung upaya pengentasan gizi buruk di Indonesia secara lebih menyeluruh.
"Melalui program ini, kami yakin kebutuhan protein masyarakat dapat terpenuhi, sekaligus membantu mengurangi masalah gizi buruk di tanah air," pungkas Trenggono. (ant)