BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) mengintensifkan upaya mencapai swasembada pangan nasional melalui program cetak sawah dan optimasi lahan (Oplah), yang kini gencar dilakukan di Kalimantan Tengah oleh Brigade Pangan.
Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kemandirian pangan dan membuka peluang ekspor.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa cetak sawah dan Oplah merupakan strategi penting untuk mempercepat swasembada pangan nasional.
“Kami optimistis dengan persiapan yang matang dari Brigade Pangan, swasembada bisa tercapai lebih cepat,” ujar Amran dalam keterangannya di Jakarta.
BACA JUGA:Pertamina Keja Sama dengan Toyota Memulai Uji Coba Penggunaan Bioethanol E10
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12 Persen: Bijak atau Tidak, Semua Bergantung Perspektif
Sebagai bentuk dukungan, Kementan menyediakan berbagai bantuan seperti alat dan mesin pertanian (Alsintan), benih unggul, dolomit, dan pupuk. Tak hanya itu, akses pembiayaan melalui perbankan juga diberikan untuk memperkuat modal kelompok tani dan meningkatkan produktivitas.
Amran menegaskan, peran lembaga keuangan sangat penting untuk memastikan program berjalan tepat sasaran. "Melalui perhitungan yang matang dari perbankan, program ini dapat terealisasi secara optimal, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
Program cetak sawah dan Oplah juga diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari sekali menjadi dua hingga tiga kali setahun. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP), Andi Nur Alamsyah, menargetkan peningkatan signifikan pada produksi beras nasional melalui langkah ini.
“Khusus untuk Oplah, targetnya adalah menaikkan IP dari 1 menjadi 2 atau bahkan 3,” ungkapnya. Hingga kini, piloting cetak sawah di Kabupaten Kapuas telah mencakup 1.414,9 hektare dari target 1.785 hektare pada 2024.
BACA JUGA:Mentan Amran Dorong Perbankan Dukung Swasembada Pangan Lewat Brigade Pangan
BACA JUGA:Kementan Luncurkan Brigade Pangan untuk Tingkatkan Partisipasi Generasi Muda di Sektor Pertanian
Kementan juga berencana memperluas program ini dengan ekstensifikasi lahan sebesar 150.000 hektare di Kalimantan Tengah pada 2025. “Dengan ekstensifikasi ini, kami yakin swasembada pangan dapat dicapai lebih cepat dan efektif,” tambah Andi.
Program cetak sawah dan Oplah juga melibatkan dukungan besar dari perbankan, termasuk Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank daerah. Direktur Pembiayaan Ditjen PSP, Teddy Dirhamsyah, menilai peran perbankan sangat penting untuk mendukung kelompok tani yang terlibat dalam program ini.
“Dukungan perbankan memungkinkan pengelolaan lahan dilakukan secara lebih profesional dan berkelanjutan, baik untuk cetak sawah maupun Oplah di 12 provinsi,” ujar Teddy.