BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk, menekankan pentingnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), terutama di wilayah Papua.
Program ini, menurutnya, tidak hanya mendukung pertumbuhan fisik anak-anak, tetapi juga berperan besar dalam perkembangan kognitif dan motorik mereka.
Ribka menjelaskan bahwa inisiatif ini telah melalui kajian mendalam oleh para ahli gizi atas arahan Presiden. Tujuannya adalah memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung masa depan mereka.
“Program ini sangat penting karena akan memacu pertumbuhan fisik sekaligus mendukung kemampuan belajar anak di sekolah,” katanya di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA:Budi Arie Tegaskan Tidak Terlibat, Klaim Dirinya Menteri Paling Aktif Berantas Judi Online
BACA JUGA:Kasus Judi Online di Indonesia, 7.500 Rekening Dibekukan oleh BI
SDM yang unggul, lanjut Ribka, menjadi fondasi utama untuk bersaing di tingkat global dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggagas Program MBG sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas generasi muda di berbagai wilayah, termasuk Papua.
Dia menambahkan bahwa di negara-negara maju, program makanan bergizi terbukti meningkatkan konsentrasi dan daya tahan anak dalam belajar. Hal serupa diharapkan dapat terwujud melalui program MBG di Indonesia. Program ini juga akan direalisasikan secara bertahap di berbagai daerah, dengan Papua sebagai salah satu fokus utama pelaksanaannya.
Ribka menyoroti bahwa program ini tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pendidikan anak-anak, tetapi juga pada sektor ekonomi lokal. Salah satu strateginya adalah menggunakan bahan pangan lokal untuk mendukung program ini.
Dia mencontohkan, jika pemerintah daerah membeli bahan pangan dari petani setempat, seperti di Merauke, para petani akan merasakan manfaat ekonomi dari implementasi program MBG.
Lebih jauh, pelaksanaan program ini juga berpotensi meningkatkan serapan tenaga kerja lokal. Proses distribusi dan pengelolaan makanan akan membutuhkan banyak tenaga, sehingga program ini memberikan dampak positif yang luas, baik di tingkat masyarakat maupun ekonomi daerah.
BACA JUGA:Mensos Pastikan Bansos Tepat Sasaran, Larang Penyalahgunaan untuk Judi Online
BACA JUGA:Pemerintah Tingkatkan Penindakan Terhadap Konten Judi Online, 27 Ribu Konten Diblokir
Ribka juga mengajak masyarakat Papua untuk bersinergi dalam menyukseskan program ini. Dia menegaskan bahwa gerakan kolektif ini sangat penting, terutama di Papua yang terdiri dari enam provinsi.
“Kita perlu bekerja keras untuk memastikan lima tahun ke depan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Papua,” ujarnya.