BELITONGEKSPRES.COM - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menekankan pentingnya kelanjutan Program Kartu Prakerja yang telah terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dalam media briefing di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Susiwijono menyatakan, "Kami sangat mendorong agar program Kartu Prakerja terus berlanjut. Program ini relevan dan seharusnya diteruskan, mengingat manfaatnya yang luas."
Sejak diluncurkan pada April 2020, Kartu Prakerja telah menjangkau lebih dari 18,9 juta penerima dengan fokus pada skilling, reskilling, dan upskilling.
Program ini berperan penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional selama masa pandemi COVID-19. Namun, dengan berakhirnya masa krisis, mulai 2023, program ini telah diimplementasikan dalam skema normal.
Setiap peserta Kartu Prakerja berhak mendapatkan beasiswa pelatihan sebesar Rp3,5 juta, yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pelatihan, termasuk webinar, tatap muka, dan pembelajaran mandiri yang tersedia di ekosistem Prakerja.
BACA JUGA:BKD Ingatkan Masyarakat Jangan Terjebak Oknum yang Janjikan Kelulusan Seleksi CPNS
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Luncurkan Program Trade-In Tabung Gas Bagi Pelaku Usaha Non UMKM
Program ini juga telah melibatkan para alumni dalam berbagai kegiatan di seluruh Indonesia dan diundang dalam lebih dari 20 forum internasional untuk berbagi praktik terbaik.
Hasil penelitian dari Riset Presisi Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa penerima Kartu Prakerja, terutama perempuan, mengalami peningkatan pendapatan hingga 33 persen lebih tinggi dibandingkan dengan non-penerima. Selain itu, studi Svara Institute pada 2023 menemukan bahwa pendapatan penerima Kartu Prakerja meningkat hingga 17,6 persen lebih tinggi dibandingkan yang tidak mengikuti program.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menambahkan bahwa program ini sangat membantu pencari kerja di Indonesia.
Tidak hanya bermanfaat bagi pengangguran, tetapi juga bagi mereka yang ingin berpindah karier atau memulai usaha sendiri. "Dari peserta Kartu Prakerja, 61 persen adalah pengangguran dan 39 persen sudah bekerja. Setelah dua bulan pelatihan, jumlah peserta yang sudah bekerja atau berwirausaha meningkat menjadi 55 persen," jelasnya.
Dengan bukti-bukti ini, harapan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja semakin kuat, seiring dengan kebutuhan masyarakat untuk peningkatan keterampilan dan peluang kerja yang lebih baik. (ant)