BELITONGEKSPRES.COM - Kabar terbaru dari OpenAI mengungkapkan bahwa perusahaan ini berencana mengenakan biaya sekitar Rp333 ribu per bulan untuk akses ke ChatGPT.
Dilansir dari Antara, Minggu 29 September 2024, OpenAI menyampaikan kepada investor bahwa tarif bulanan ini bisa naik secara signifikan hingga mencapai Rp665 ribu dalam lima tahun ke depan.
Sebuah dokumen yang diperoleh dari The New York Times mengungkapkan bahwa OpenAI berhasil meraup pendapatan sebesar Rp4,5 triliun pada bulan Agustus.
Mereka optimis dapat mencapai target penjualan sebesar Rp56 triliun pada akhir tahun ini.
BACA JUGA:Kemenag Kembangkan Chat Qurani, Permudah Akses Ilmu Al-Quran dengan Teknologi AI
BACA JUGA:Tak Disangka, Indonesia Masuk Daftar Negara Teratas Pengguna AI ChatGPT
Namun, meski angka pendapatannya mengesankan, perusahaan ini masih menghadapi kerugian yang diperkirakan mencapai Rp76 triliun tahun ini akibat berbagai pengeluaran seperti gaji dan biaya operasional.
OpenAI juga sedang mencari investor baru untuk membantu mengatasi masalah keuangan mereka.
Meski dalam keadaan sulit, perusahaan ini telah mengumpulkan dana dengan valuasi mencapai Rp2,3 kuadriliun, dan putaran investasi baru dapat membawa tambahan hingga Rp106 triliun.
Menariknya, OpenAI tengah bertransisi dari status nirlaba ke model bisnis yang lebih menguntungkan.
BACA JUGA:OpenAI Perluas Uji Coba Mode Suara Lanjutan untuk Pengguna ChatGPT Plus
BACA JUGA:Apa yang Membuat Fitur Filter Chat WhatsApp Begitu Menarik? Simak Penjelasannya!
Langkah ini akan menghapus batasan keuntungan bagi investor, memberi mereka lebih banyak fleksibilitas dalam bernegosiasi dan kemungkinan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.
Seperti yang dilaporkan Engadget pada 28 September 2024, langkah ini menunjukkan bahwa OpenAI sedang bersiap untuk masa depan yang lebih menguntungkan.