Kisah Sedih Pengemis Viral 'Aaa Kasihan Aaa', Baliah Selalu Berbagi Meski Hidup Susah

Minggu 14 Jan 2024 - 22:16 WIB
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Kisah sedir seorang pengemis yang berasal dari Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, bernama Baliah menjadi viral dan menghebohkan publik.

Wanita paruh baya ini menarik perhatian publik karena cara uniknya dalam mengemis. Baliah melakukan pekerjaannya dengan membawa sebakul dan mengucapkan 'Aaa kasihan Aaa' atau 'Teh kasihan Teh'.

Intonasi nada pengemis viral ini terdengar nyaring di seluruh Kawasan Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Namun, muncul isu yang menyebutkan bahwa Baliah sebenarnya adalah seorang wanita kaya yang melakukan pengemisan. 

Setelah diselidiki, ternyata klaim bahwa Baliah adalah seorang pengemis kaya raya tidaklah benar. Rumah Baliah terletak di dalam sebuah gang sempit di belakang kantor Desa Ciasihan, dengan luas kurang dari 100 meter persegi. 

Depan rumahnya terlihat usang, catnya tidak beraturan, dan dinding rumah berwarna ungu. Meskipun tidak semua dinding memiliki warna yang sama, cat ungu tidak menutupi seluruh dinding depan rumahnya sehingga warna hijau dari rumah sebelumnya masih terlihat.

BACA JUGA:Aksi Nekat Remaja Mesir untuk Warga Palestina, Demi Mengantar 1000 Roti

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Waspada Cuaca Ekstrem Indonesia hingga Februari

Cerita sedih tentang Baliah, seorang pengemis yang viral di Wisata Gunung Bunder, salah satunya tergambar dalam postingan video media sosial TikTok. Banyak yang membagikan kisahnya. 

Dalam rumahnya yang sederhana, dinding Baliah berwarna hijau dengan lantai keramik putih. Bangunan rumahnya masih menggunakan bahan bata kuning, dan disayangkan, dinding sampingnya bahkan tidak dilapisi plester.

Baliah, seorang ibu yang kurang mampu, menjadi tulang punggung keluarganya, berusaha keras agar keluarga kecilnya dapat bertahan hidup. Suaminya, Ropik, adalah seorang tunarungu yang bekerja serabutan.

Tidak hanya itu, Baliah juga harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak laki-lakinya yang saat ini berada di kelas 5 SD. Kondisi kesehatan mental Baliah membuatnya berkomunikasi dengan kesulitan, dan setiap ucapannya harus dipahami dengan seksama oleh orang-orang di sekitarnya.

Walaupun Baliah dan keluarganya menghadapi berbagai keterbatasan, mereka tetap setia untuk berbagi dengan sesama. Ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semuanya.

BACA JUGA:Alasan Film 'Siksa Neraka' Dilarang di Malaysia - Brunei?

Meski Baliah mengalami kesulitan berkomunikasi layaknya orang normal karena gangguan mental, dia selalu menunjukkan kemauan yang kuat dan sikap rendah hati dalam menjalani kehidupannya.

Ropik, suaminya, yang juga mengalami kesulitan berbicara, tidak pernah menyerah dan dengan gigih melakukan segala pekerjaan yang mampu untuk mendukung keluarganya.

Kategori :