Perseroan bekerja sama dengan lembaga internasional seperti Bank Pembangunan Asia (ADB) dalam mengembangkan model ESG yang dapat diterapkan secara lokal.
Langkah ini sejalan dengan strategi nasional untuk meningkatkan partisipasi lembaga keuangan dalam proyek hijau melalui insentif keuangan yang diberikan oleh pemerintah.
Dalam hal ini, lembaga keuangan punya peran sebagai katalis dalam transisi menuju ekonomi hijau.
"Kami tidak bisa melakukannya sendirian. Kolaborasi dengan Pemerintah, regulator, dan lembaga keuangan internasional sangat penting untuk memastikan bahwa pembiayaan hijau dapat diakses oleh semua sektor," tutur Alexandra.
Pada akhirnya, keberlanjutan bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga tentang menciptakan peluang ekonomi baru yang inklusif.
Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan internasional, Indonesia bertekad untuk menjadi pionir dalam green financing, membuka jalan bagi masa depan yang lebih berkelanjutan dan lebih hijau. (ant)