Peneliti BRIN ungkap Efek Bulan Menjauh dari Bumi dan Dampaknya pada Durasi Hari

Sabtu 31 Aug 2024 - 22:52 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa bulan sebenarnya bergerak menjauh dari Bumi. Proses ini terjadi secara perlahan, dengan bulan menjauh sekitar 3,5 sentimeter setiap tahun.

Fenomena ini disebabkan oleh interaksi kompleks antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Efek pasang surut yang dihasilkan dari interaksi ini, diperkuat oleh Matahari, menyebabkan perlambatan rotasi Bumi.

Tidak hanya menyebabkan Bulan menjauh, efek pasang surut juga memperlambat revolusi Bulan, sehingga periodenya semakin panjang. Dampaknya, rotasi Bumi juga melambat, mengakibatkan hari-hari menjadi sedikit lebih panjang dari 24 jam.

"Rotasi Bulan melambat akibat dari efek pengereman ini, yang akhirnya membuat rotasi Bulan sinkron dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari saat ini," jelas Thomas Djamaluddin, Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, kepada Disway baru-baru ini.

BACA JUGA:Penyebab Cat Ponsel Samsung Galaxy Mengelupas Terungkap

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Keju Ayam Lezat Ala Chef Devina, Praktis dan Cepat!

Menurut Thomas Djamaluddin, Bumi melambat sekitar 0,002 detik per abad, sementara Bulan menjauh sekitar 3,5 cm per tahun. Efek ini akan menjadi lebih terasa dalam miliaran tahun ke depan.

Dia menjelaskan bahwa pada suatu saat di masa depan, rotasi Bumi dan revolusi Bulan akan menjadi sinkron. "Meskipun saat ini kita tidak merasakannya, di masa depan, satu hari di Bumi akan setara dengan satu bulan (satu kali Bulan mengitari Bumi), yang diperkirakan sekitar 48 hari menurut hitungan saat ini," tambahnya.

Selama 100.000 tahun ke depan, panjang hari hanya akan bertambah sekitar 2 detik. "Untuk mencapai satu hari yang menjadi 25 jam, dibutuhkan waktu sekitar 180 juta tahun," tutup Thomas Djamaluddin. (dis)

Kategori :