BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia terus menurun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Dugaan sementara, pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kondisi masyarakat kelas menengah di Indonesia turun kasta. Dikutip Kamis 29 Agustus 2024, persentase kelas menengah mencapai 21,45 persen dari jumlah penduduk di tahun 2019 atau sekitar 57,33 juta orang.
Sedangkan di tahun 2024, jumlahnya turun menjadi 47,85 juta orang atau setara 17,13 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sehingga ada selisih 9,48 juta orang yang semula di kelas menengah harus turun dalam kurun waktu 5 tahun.
Seperti yang diungkapkan Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, kondisi tersebut sudah terjadi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hal ini dilihat dari modus pengeluaran penduduk kelas menengah yang cenderung lebih dekat ke batas bawah kelompok dan terus mendekati batas bawah.
BACA JUGA:Isyak Meirobie Maju Pilkada 2024 untuk Pulihkan Ekonomi Belitung
BACA JUGA:25 UMKM Belitung Dapat Bantuan Zmart Baznas, Solusi untuk Peningkatan Ekonomi
Kondisi tersebut menunjukkan gejala kelompok menengah akan lebih sulit berpindah ke kelompok atas. Sebaliknya rentan untuk jatuh ke kelompok aspiring middle class bahkan rentan miskin.
Amalia bilang kalau melihat dari modus kelas menengah dari batas bawah dan batas atas, memang sebagian besar penduduk kelas menengah cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokkan kelas menengah bawah.
Daia mengatakan batas atas pengelompokkan kelas menengah atas per tahun 2024 ialah 17 x dari garis kemiskinan yakni Rp. 582.932 per kapita/bulan atau sebesar Rp. 9,90 juta. Sedangkan batas kelompok menengah bawahnya adalah 3,5 x Rp. 582.932 = Rp. 2,04 juta.
Sementara modus pengeluarannya sebesar Rp. 2,05 juta pada tahun 2024 atau semakin dekat dengan batas bawah ukuran kelas menengah yang berada di angka Rp. 2,04 juta per kapita/bulan.
BACA JUGA:Menko Perekonomian Targetkan Indonesia Jadi Pemain Utama di Industri Semikonduktor dan Baterai
BACA JUGA:Industri Olahraga Berpotensi sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Selain modus pengeluaran yang membuat kelas menengah rentan turun, Amalia menjelaskan bahwa kelas menengah di Indonesia terbukti terus mengalami penurunan jumlah sejak 5 tahun terakhir yang berpotensi pembengkakan drastis pada kelompok masyarakat rentan miskin.
"Kami telah mengidentifikasi bahwa masih ada dampak sisa dari pandemi COVID-19 terhadap ketahanan kelas menengah," tandas Amelia.