BELITONGEKSPRES.COM, PANGKALPINANG - Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Bangka Belitung (Babel), Budi Utama, berkomitmen untuk mempertahankan kinerja yang baik pada tahun 2023.
Pada tahun 2024, dia telah menyiapkan beberapa Program Kerja di bidang Sosial dan Pemerintahan Desa. Budi mengungkapkan bahwa sejumlah bantuan sosial (Bansos) akan disalurkan kepada masyarakat pada tahun 2024.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Babel, Dr Safrizal ZA, telah mengumumkan program ini dalam rapat internal bersama Kepala Perangkat Daerah (PD) beberapa waktu yang lalu.
"Bansos yang akan kita salurkan termasuk Bantuan Premi Asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) untuk 947 pekerja," katanya, Rabu 10 Januari 2024.
Sektor informal di bawah naungan Dinsos PMD termasuk 408 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), 401 Taruna Siaga Bencana (Tagana), 123 Pendamping Keluarga Harapan (PKH), dan 15 Pelopor Perdamaian (Pordam).
BACA JUGA:Borok RS Bakti Timah Sungailiat Terbongkar, Saat RDP di DPRD Babel
BACA JUGA:Bawaslu: Bahan Kampanye Dibatasi Hingga 100 Ribu
Budi menambahkan bahwa selain iuran BPJS-TK, pemerintah memberikan bantuan Tali Asih kepada Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), PSM, Tagana, PKH, dan Pordam sebagai bentuk perhatian kepada pilar-pilar sosial yang menjadi ujung tombak pemerintah dalam menangani masalah kesejahteraan sosial di masyarakat.
Dalam konteks Rehabilitasi Sosial (Rehsos), Budi menyatakan bahwa bantuan sosial akan diberikan kepada penyandang disabilitas dan lanjut usia (Lansia) berupa alat bantu seperti tongkat kaki 3, tongkat kaki 4, tongkat kaki 1, alat bantu dengar, dan walker. Dia juga menekankan bahwa program rehabilitasi sosial mencakup bantuan makanan dan kebutuhan skunder.
Pada kesempatan tersebut, dijelaskan dia juga, di 2024 juga pihaknya akan merekrut 143 pencacah data profesional untuk melakukan verifikasi dan validasi data di lapangan, guna melahirkan kesinambungan data baik dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga kelurahan/desa. "Dalam melaksanakan verifikasi data tersebut tentunya kita akan berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik,” tuturnya.
Selain itu, Budi menyampaikan bahwa dalam tahun ini, melalui Program Kesejahteraan Keluarga (PKK), bantuan penanganan stunting akan diberikan kepada 140 Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan 500 Balita Stunting pada tahun 2024.
"Pada tahun 2024, kami berencana untuk kembali memberikan Pemberian Makanan Tambahan dengan berkolaborasi bersama Kabupaten/Kota untuk mengurangi angka stunting di Bangka Belitung," ujar Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Masalah Daya Manusia (Dinsos & PMD) Bangka Belitung.
Sementara itu, Budi menjelaskan mengenai Strategi Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem di Bangka Belitung. Menurutnya, angka kemiskinan ekstrem saat ini masih tinggi di Pangkalpinang, mencapai 3.225 keluarga, dan paling rendah di Kabupaten Belitung dengan 22 keluarga yang terkena dampak.
BACA JUGA:Penyidikan Korupsi Timah, Kejagung Kembali Periksa 4 Orang Saksi
BACA JUGA:Kebijakan KRIS RSUD BPJS akan Berganti Jadi Kelas Standar