BELITONGEKSPRES.COM, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa hingga akhir 2023, Pemerintah telah menyelesaikan total 190 Proyek Strategis Nasional (PSN). Seluruh proyek tersebut terealisasi melalui investasi sebesar Rp 1.515,4 triliun.
’’Pemerintah telah menyelesaikan pembangunan 190 PSN dengan total investasi mencapai Rp1.515,4 triliun,” ujar Airlangga dalam Seminar Nasional bertajuk “Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut atau Giant Sea Wall” di Grandballroom Kempinski, Jakarta, Rabu 10 januari.
Airlangga memerinci bahwa dari total PSN tersebut, terdapat 30 proyek dan 9 program yang saat ini beroperasi sebagian. Selanjutnya, sebanyak 50 proyek sedang berada dalam tahap konstruksi. ’’Sebanyak 4 program dalam tahap transaksi, serta 37 proyek dan 4 program dalam tahap penyiapan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat bahwa selama delapan tahun atau sewindu berjalan, mereka berhasil menyelesaikan 156 Proyek Strategis Nasional (PSN). Total nilai proyek tersebut mencapai Rp 1.000 triliun.
BACA JUGA:Awali 2024, AHM Segarkan Tampilan Honda Vario 160
BACA JUGA:Tiga Pesawatnya Dilarang Terbang, Lion Air Pastikan Operasional Tak Terganggu
PSN yang telah selesai melibatkan berbagai proyek infrastruktur, termasuk jalan tol dan MRT di Jakarta. Namun, yang telah selesai hanya mencakup rute dari Jakarta Selatan ke bagian tengah Jakarta. Airlangga menjelaskan, "Pusat dan Utara sedang dalam proses fase 2, kemudian timur barat juga sedang dalam proses studi."
Selain itu, beberapa PSN lainnya yang telah berhasil diselesaikan melibatkan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, terminal kendaraan untuk mendukung 300 ribu kendaraan di Patimban, serta beberapa pos lintas batas di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Airlangga juga menyoroti berbagai tantangan dalam pembangunan PSN, termasuk ketersediaan lahan, pendanaan, dan perencanaan tata ruang. Meskipun demikian, Airlangga menegaskan bahwa meskipun terjadi pergantian presiden pada tahun 2024, pembangunan infrastruktur akan tetap berlanjut.
”Karena infrastruktur itu adalah kebutuhan masyarakat, kebutuhan publik, sama seperti KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), itu jalan terus. Kawasan industri itu mulai dibangun pada 1990-an, tidak berhenti karena itu kebutuhan sebuah negara,” tambah Airlangga.