JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Isyak Meirobie makin mantap melangkah maju sebagai bakal calon Bupati Belitung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Setelah PSI, kali ini Isyak Meirobie kembali mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat. Selain itu,dia juga telah menentukan bakal calon wakil yakni H Masdar Nawawi.
Menurut Isyak Meirobie, ia telah menyaksikan satu per satu mujizat Tuhan terjadi untuk dirinya. Pada 31 Desember 2023 dia menyelesaikan tugas sebagai Wakil Bupati Belitung.
Selepas menjabat sempat memutuskan untuk istirahat dan menjalankan hidup sebagai warga Belitung. Akan tetapi kata Isyak, kondisi ekonomi Belitung makin meredup dan mengkuatirkan.
BACA JUGA:PDIP Tawarkan Kesempatan Kerja Sama dengan Anies Baswedan untuk Pilgub Jakarta
Melihat kondisi tersebut, membuatnya harus mengambil keputusan penting untuk hadir kembali memastikan 3 hal utama bagi Belitung yaitu memulihkan ekonomi Belitung segera.
Isyak ingin memastikan pelayanan kepada masyarakat cepat dan berkualitas, serta program yang semakin inovatif dalam pembangunan Belitung.
"Kenapa saya mengatakan menyaksikan mujizat Tuhan?. Karena saya sampaikan kepada ibu, istri dan anak saya, bahwa saya hanya akan mencalonkan diri menjadi Bupati Belitung apabila Tuhan memberikan tanda-Nya kepada saya," kata Isyak dalam keteragan tertulis, Jumat 23 Agustus 2024.
Tandanya adalah, partai politik yang sehati dan baik hati dalam memberikan kebebasan berekpresi dan berinovasi dalam membangun ke depannya.
BACA JUGA:Dukungan Isyak Meirobie untuk Maju Pilkada Belitung 2024 Makin Kuat, Terbaru dari DPN RSI
Setelah melewati proses yang melelahkan dan menguras energi, baik secara mental, emosional, maupun fisik, Isyak akhirnya menghabiskan hampir enam bulan bergumul dalam doa kepada Tuhan.
Mantan Wakil Bupati Belitung 2018-2023 meminta tanda dari Tuhan, bahwa jika ada partai politik yang mencalonkannya dengan cara yang tidak biasa, itu adalah jawaban dari Tuhan.
Sejak awal, berbagai elit politik berusaha keras untuk mencegahnya maju sebagai calon, merancang rencana demi rencana untuk menghalanginya mendapatkan dukungan yang cukup dari partai politik.
Namun, sekali lagi, dia menyaksikan bagaimana Tuhan menunjukkan karunia mujizat-Nya. "Syarat kursi berubah menjadi syarat 10 persen suara. Kejutan ini benar-benar membuat saya terdiam tanpa bisa berkata apa-apa," jelasnya.
BACA JUGA:Menkumham Supratman Respon Isu Perpu Pilkada: Terlalu Didramatisir