BELITONGEKSPRES.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan rencananya untuk mengumumkan susunan Dewan Pembina Partai Golkar pada Kamis, 22 Agustus.
Dalam penjelasannya, Bahlil menegaskan bahwa penunjukan Dewan Pembina, Dewan Etik, serta Dewan Kehormatan merupakan hak prerogatifnya sebagai ketua umum atau ketua formatur, sesuai keputusan Munas XI Partai Golkar.
"Jangan lewatkan pengumuman besok. Saya akan mengungkapkan siapa saja yang akan duduk di Dewan Pembina," kata Bahlil usai acara Penutupan Munas XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 21 Agustus.
Selain itu, Bahlil menyampaikan rencananya untuk merampingkan struktur kepengurusan Partai Golkar.
Ia menyebutkan bahwa jumlah anggota pengurus akan dibatasi maksimal 100 orang untuk memastikan organisasi dikelola dengan lebih efektif. Meskipun ada pengurangan, perampingan ini akan tetap mempertimbangkan representasi berbagai kader partai.
BACA JUGA:Partai Buruh Calonkan Anies Baswedan sebagai Cagub DKI Jakarta, Opsi Calon Wakilnya Sudah Ditentukan
BACA JUGA:Golkar Siapkan Penghargaan Tertinggi untuk Airlangga di Acara Penutupan Munas
Sementara itu, nama Presiden Joko Widodo sempat muncul dalam spekulasi sebagai calon Ketua Dewan Pembina Partai Golkar di bawah kepemimpinan Bahlil.
Presiden Jokowi, yang hadir dalam penutupan Munas XI, memberikan beberapa isyarat terkait posisinya di partai tersebut. Dalam pidatonya, Jokowi mengenakan pakaian kuning dan mengungkapkan perasaan nyaman saat berada di bawah "pohon beringin," yang merupakan simbol Partai Golkar.
"Berada di dekat pohon beringin memberi rasa teduh dan nyaman. Malam ini saya merasakan kedamaian dan kenyamanan yang mendalam," ujar Jokowi, mengacu pada simbol-simbol Partai Golkar yang ia sebutkan dalam pidatonya. (ant)