BELITONGEKSPRES.COM - Google baru-baru ini mengeluarkan seruan penting kepada seluruh pengguna Android untuk mematikan jaringan 2G di perangkat mereka.
Imbauan ini dikeluarkan menyusul ditemukannya celah keamanan di jaringan seluler yang bisa dieksploitasi menggunakan peralatan bernama simulator cell-site.
Dalam postingan blog terbaru mereka, Google mengungkapkan bahwa alat ini juga dikenal dengan nama SMS Blasters, False Base Stations (FBS), dan Stingrays.
Perangkat seperti SMS Blasters adalah alat radio yang berfungsi sebagai tower jaringan palsu. Alat ini dapat mengelabui ponsel untuk terhubung ke tower palsu tersebut.
BACA JUGA:Menanti Android 15: Jawal Rilis dan Perangkat yang Kebagian Duluan
BACA JUGA:Tablet Android Itel Pad 2 Resmi Meluncur di Indonesia, Harganya Cuma Rp1 Jutaan
Itu memungkinkan penjahat siber mengirimkan SMS phishing langsung ke ponsel target. Serangan ini seringkali melewati sistem anti-spam dan anti-penipuan yang ada di jaringan seluler.
Serangan dimulai dengan SMS Blasters yang memalsukan jaringan LTE atau 5G, kemudian menurunkannya ke protokol 2G yang lebih tua.
Setelah itu, perangkat ini berkamuflase menjadi jaringan 2G, membuat ponsel di sekitarnya terhubung ke jaringan palsu tersebut.
Para hacker kemudian memanfaatkan kurangnya autentikasi timbal balik di jaringan 2G untuk menciptakan koneksi yang tidak terenkripsi, memungkinkan mereka menyadap dan mengirimkan SMS phishing atau menyebarkan malware.
BACA JUGA:Fitur Baru Android 15, Bisa Menemukan Smartphone Hilang dalam Keadaan Mati
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan R15M Connected-ABS dan R15 Connected Tech Black di Bulan Agustus 2024
Perangkat SMS Blasters ini dapat dibeli dengan mudah secara online dan tidak memerlukan keahlian teknis yang tinggi untuk dioperasikan.
Alat ini bisa dikendalikan dengan aplikasi sederhana, memungkinkan penipu untuk meniru operator atau jaringan tertentu.
Lebih mengkhawatirkan lagi, perangkat FBS portabel ini bisa dibawa menggunakan mobil atau bahkan tas punggung, seperti yang dilaporkan oleh Phone Arena pada 5 Agustus 2024.